3 hours ago
3
Dedi Mulyadi ngamuk sambil menyodorkan miras jenis ciu untuk diminum oleh penjualnya (foto youtube kang dedi)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membeberkan kondisi memprihatinkan terkait kerusakan hutan di wilayahnya.
Ia menyebut hanya sekitar 20 persen kawasan hutan Jabar yang masih dalam keadaan utuh, sementara 80 persen lainnya telah rusak dan membutuhkan pemulihan serius.
“Kondisi hutannya kan sudah tahu, Jawa Barat kondisi hutan yang betul-betul masih hutan kan tinggal 20 persen lagi. 80 persen kan dalam keadaan rusak,” kata Dedi dikutip pada Selasa (2/12/2025).
Sebagai langkah penyelamatan, Pemprov Jabar menyiapkan program reboisasi baru yang akan mulai berjalan pada Desember.
Program ini menggerakkan masyarakat untuk tidak hanya menanam pohon, tetapi juga bertanggung jawab merawatnya.
“Nah untuk itu yang rusak ini, kita secara bertahap mulai bulan Desember ini untuk masyarakat digerakkan menanam dan merawat,” sebutnya.
Dedi mengatakan selama ini banyak program reboisasi yang berhenti pada kegiatan penanaman tanpa ada pemeliharaan.
Ia menuturkan, konsep tersebut tidak efektif jika ingin memulihkan hutan secara nyata.
“Selama ini kan program reboisasi itu menanam ditinggalkan. Konsep saya nggak begitu,” tegasnya.
Melalui skema baru ini, setiap warga akan diberi tanggung jawab mengelola 1 hingga 2 hektare lahan.
Mereka berkewajiban menanam serta memastikan pohon tumbuh kuat, dan sebagai kompensasi akan menerima upah harian.
“Nanti setiap masyarakat memegang 1 atau 2 hektare, menanam pohon, kemudian merawatnya sampai pohon itu kokoh dan kuat. Dan mereka mendapat upah dalam setiap hari distandarkan oleh saya Rp50.000,” jelas Dedi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
