Valve Umumkan Steam Machine, Steam Frame, dan Steam Controller Baru: Ambisi Besar, Potensi Tantangan yang Sama Besarnya

3 weeks ago 16

Jakarta, Gizmologi – Valve akhirnya memutus siklus rumor panjang soal perangkat generasi berikutnya. Setelah bertahun-tahun hanya mengandalkan Steam Deck sebagai “wajah hardware Valve”, hari ini perusahaan memperkenalkan tiga perangkat baru sekaligus: Steam Machine, Steam Frame, dan Steam Controller generasi terbaru. Langkah ini menandai kembalinya Valve ke dunia konsol ruang keluarga dan VR setelah jeda panjang.

Peluncuran ini menarik karena Valve tampak ingin memperkuat seluruh ekosistem gaming-nya: mulai dari ruang tamu, PC, hingga realitas virtual. Pendekatan all-in-one seperti ini jarang dilakukan Valve,  dan mengingat sejarah Steam Machine pertama yang gagal di pasaran, keputusan ini tentu membawa ekspektasi sekaligus kekhawatiran. Apakah Valve sudah belajar dari kegagalan sebelumnya, atau ini hanya eksperimen hardware baru yang berisiko mengulang sejarah?

Dari sisi inovasi, jelas ketiga perangkat ini membawa teknologi yang jauh lebih matang dibanding satu dekade lalu. Tapi tetap saja, Valve kini memasuki pasar yang jauh lebih kompetitif: Xbox dan PlayStation sudah mapan, sementara Meta menguasai pasar VR. Dengan kata lain, perangkat baru ini harus punya nilai lebih, dan  bukan hanya kuat di atas kertas, tetapi juga realistis untuk digunakan sehari-hari.

Baca Juga: Controller Baru Call of Duty, Tawarkan Fitur Melebihi Controller Standar

Steam Machine Sebagai Amunisi Segar untuk Ruang Keluarga

Steam Machine 001

Perangkat paling menarik tentunya adalah Steam Machine baru, penerus dari konsol Linux Valve yang pertama kali diperkenalkan lebih dari sepuluh tahun lalu. Kini, Steam Machine hadir dengan hardware modern: prosesor AMD Zen 4 semi-custom, grafis berbasis RDNA 3/3.5, serta pilihan penyimpanan 512 GB hingga 2 TB dengan dukungan microSD. Valve bahkan mengklaim perangkat ini mampu bermain di 4K 60 FPS dengan ray tracing—sebuah klaim ambisius untuk mesin kompak yang ditargetkan sebagai perangkat ruang keluarga.

Dari sisi konektivitas, Steam Machine lebih siap dari generasi sebelumnya. Ada Wi-Fi 6E, Bluetooth, DisplayPort 1.4 hingga 4K 240 Hz, HDMI 2.0, Ethernet, dan empat port USB. Perangkat ini juga berjalan dengan SteamOS terbaru yang mendukung suspend/resume cepat, serta hadir dengan Steam Controller baru dalam paket pembelian. Walaupun bentuknya ringkas, sistem pendingin internal dan power supply tertanam membuatnya benar-benar siap digunakan sebagai pengganti HTPC.

Meski begitu, tantangan terbesar Steam Machine bukan teknis, melainkan ekosistem. SteamOS berbasis Linux masih memiliki masalah kompatibilitas—meskipun Proton sudah luar biasa maju. Game anti-cheat dan judul kompetitif bisa menjadi hambatan. Selain itu, Valve belum mengumumkan harga. Jika perangkat ini terlalu mahal, ia berpotensi kalah bersaing dengan konsol mainstream yang lebih terjangkau dan memiliki eksklusivitas kuat.

Steam Frame, VR Lebih Ringan dan Lebih Cerdas

Steam Machine 002

Valve juga memperkenalkan Steam Frame, headset VR terbaru setelah sekian lama. Dengan bobot hanya 185 gram (440 gram dengan headstrap lengkap), Steam Frame menjadi salah satu headset VR paling ringan di pasaran. Di dalamnya terdapat Snapdragon 8 Gen 3, 16 GB RAM LPDDR5X, dan penyimpanan hingga 1 TB — spesifikasi yang biasanya tidak ditemukan pada headset PC-VR tradisional.

Steam Frame dirancang untuk melakukan streaming game Steam via Wi-Fi 7 dengan adaptor latensi rendah. Fitur eye-tracking dipakai untuk melakukan foveated streaming, memastikan area yang dilihat pengguna tampil dengan resolusi lebih tinggi. Layarnya menggunakan sepasang panel 2160×2160 pancake display 144 Hz dengan FOV 110 derajat. Kamera luar dan IR illuminator membantu pelacakan di ruangan apa pun.

Sekuat apa pun spesifikasinya, Steam Frame tetap harus berhadapan dengan pasar VR yang saat ini didominasi Meta Quest. Tantangan Valve adalah membuktikan bahwa headset ini dapat menawarkan pengalaman VR premium tanpa harga premium yang berlebihan. Selain itu, dengan ketergantungan besar pada jaringan Wi-Fi untuk streaming, daya tarik perangkat ini akan sangat bergantung pada kondisi internet pengguna — sesuatu yang tidak selalu konsisten di banyak negara.

Steam Controller Ada Perubahan Besar dari Model Lama

Steam Machine 003

Valve juga merilis Steam Controller generasi baru, yang kini hadir dengan tiga opsi koneksi: Puck wireless ultra-low latency, Bluetooth, atau kabel USB. Puck menawarkan latensi sekitar 8 ms pada jarak 5 meter, lebih baik dari sebagian besar kontroler Bluetooth. Baterainya bertahan 35 jam dan dapat diisi melalui Puck atau USB.

Dari sisi kontrol, perangkat ini membawa banyak teknologi baru: magnetic TMR thumbsticks, trackpad pressure-sensitive, empat motor haptik, kapasitif grip sensing, hingga gyro 6-axis. Controller ini kompatibel dengan Windows, Linux, Mac, SteamOS, handheld, hingga smartphone via Steam Link. Secara desain dan fitur, ini merupakan peningkatan besar dibanding Steam Controller original.

Namun, Valve juga mengambil langkah berani dengan meninggalkan layout kontroversial kontroler generasi pertama yang punya komunitas fanatik kecil tapi loyal. Desain baru lebih mirip controller biasa, yang mungkin membuatnya lebih mudah diterima, tetapi bisa saja menghilangkan identitas unik yang dulu sempat membuat Steam Controller berbeda dari kompetitornya.

Valve memasuki fase baru dalam perjalanan hardware-nya. Steam Machine, Steam Frame, dan Steam Controller baru menawarkan potensi besar untuk menyatukan ekosistem Steam ke berbagai perangkat. Namun keberhasilan langkah ini sangat bergantung pada harga, dukungan developer, dan eksekusi jangka panjang.

Jika Valve mampu memadukan kekuatan software Steam dengan hardware yang matang dan harga kompetitif, ini bisa jadi momentum besar. Tapi jika tidak, perangkat ini bisa saja mengulang pola yang sama: inovatif, tetapi tidak mampu menembus pasar massal. Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu terkait hal ini karena seluruh perangkat baru Valve dijadwalkan meluncur pada awal 2026.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi