Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah konter bantuan di Bandara Salzburg, Austria, yang khusus didedikasikan untuk orang-orang yang salah bahwa mereka mengira bepergian ke Australia, sempat menjadi viral di media sosial.
Hal ini menyiratkan bahwa cukup banyak orang yang melakukan kesalahan ini sehingga sebuah konter khusus diperlukan untuk menanganinya.
"Lebih dari 100 penumpang setahun terbang ke Austria padahal mereka ingin terbang ke Australia," unggah pengguna Nazir Afzal di X, platform media sosial yang dulu dikenal sebagai Twitter, beberapa waktu lalu. "Jadi, Bandara Salzburg memiliki konter khusus untuk mereka."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyertai unggahan tersebut adalah foto sebuah papan reklame di area pengambilan bagasi Bandara Salzburg. Papan reklame dalam foto, yang pertama kali diunggah ke situs web meme 9GAG pada tahun 2021, bertuliskan: "Maaf, ini Austria bukan Australia! Butuh bantuan? Silakan tekan tombol." Di sebelah kanan teks, gambar tombol "SOS" menonjol dengan latar belakang biru solid.
Klaim tentang pelancong yang salah mengira Austria sebagai Australia sempat viral beberapa waktu lalu dalam sebuah video TikTok dan unggahan di X yang keduanya telah dilihat jutaan kali.
Kenyataan di Balik Meme yang Viral
Masalahnya, tentu saja, tidak ada satu pun dari klaim itu yang benar. Gambaran tentang konter itu meledak jadi lelucon viral tentang kesalahan yang bisa dibuat oleh para pelancong.
Pihak Bandara Salzburg mengonfirmasi kepada The Washington Post bahwa mereka, pada kenyataannya, tidak memiliki konter bantuan untuk para pelancong yang tujuannya ke Australia, tapi malah menemukan diri mereka di Austria, yang terkurung daratan.
"Tidak ada konter seperti itu di Bandara Salzburg, tidak pernah ada, sebenarnya. Saya belum pernah mendengar ada orang yang bepergian ke Salzburg secara tidak sengaja, padahal mereka sebenarnya ingin pergi ke Australia," kata Susanne Buchebner, wakil kepala hubungan masyarakat untuk Bandara Salzburg, dalam sebuah email, seperti dilansir Washington Post.
Buchebner mengatakan sebuah iklan yang dibuat oleh perusahaan bernama Commend, yang menjual sistem interkom, beberapa tahun lalu adalah akar dari rumor konter viral tersebut.
Kisah-Kisah Perjalanan yang Salah Destinasi
Meskipun demikian, bukan berarti para pelancong belum pernah menghadapi kengerian menemukan diri mereka di tujuan yang salah. Komentar pada unggahan X yang viral beberapa waktu lalu dipenuhi dengan cerita pribadi dan rumor rencana perjalanan yang salah.
"Di Bandara East Midlands, sekitar 14 tahun yang lalu, penumpang dipanggil untuk naik ke Parma di Italia," kata seorang pengguna. Padahal seharusnya para penumpang pergi ke kota Palma di Pulau Balearic, Spanyol.
Pengguna lain berbagi cerita tentang seorang rekan kerja mereka harus turun dari pesawat penghubung di New York ketika dia menyadari pesawat itu akan ke El Salvador dan bukan Salvador, kota di Brasil.
Beberapa juga menyebutkan perjuangan para pelancong yang, dalam dua insiden yang terdokumentasi dengan baik pada tahun 2002 dan 2010, terbang ke Sydney di Nova Scotia, bukannya di Australia. Pada tahun 2022, insiden serupa terjadi ketika seorang pelancong New York berakhir di Sidney, Montana, alih-alih tiba di kota pelabuhan ikonik di Australia.
Dan dalam contoh cerita terkenal lainnya dari tahun 2021, seluruh kelompok penggemar sepak bola Prancis terbang jauh-jauh ke ibu kota Rumania, Bucharest, untuk menonton tim kesayangan mereka bermain melawan Hongaria sebagai bagian dari turnamen Euro 2020. Masalahnya? Pertandingan itu digelar di Budapest, Hongaria, yang berjarak 500 mil.
Mungkin yang terbaik adalah bagi para pelancong untuk memeriksa ulang tiket pesawat dan destinasi mereka jauh sebelum mereka terbang ke tempat yang bukan tujuan sebenarnya.
(wiw)