Selular.id – Amazon Web Services (AWS), penyedia layanan cloud computing terkemuka asal Amerika Serikat, secara resmi meminta maaf atas gangguan besar yang melumpuhkan lebih dari 1.000 situs dan aplikasi global pada Senin, 20 Oktober 2025.
Peristiwa yang dijuluki “kiamat kecil internet” ini juga berdampak langsung pada pengguna di Indonesia, dengan platform populer seperti Canva, Roblox, Fortnite, Reddit, Snapchat, dan Signal mengalami downtime massal.
Dalam pernyataan resminya, AWS menyatakan penyesalan mendalam atas dampak gangguan terhadap pelanggan dan pengguna akhir.
“Kami mohon maaf atas dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa ini kepada pelanggan kami,” tulis AWS.
Perusahaan menegaskan kesadaran akan pentingnya layanan mereka bagi operasional bisnis pelanggan dan berkomitmen untuk belajar dari insiden ini guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Gangguan yang berlangsung sejak 19 Oktober pukul 23.48 waktu setempat hingga 20 Oktober pukul 02.40 pagi waktu AS ini berpusat pada wilayah US-East-1, yang dikenal sebagai Data Center Alley.
Region ini menjadi tulang punggung infrastruktur bagi 90 persen perusahaan Fortune 100, menjadikannya salah satu pusat data paling kritis di dunia.
Gangguan di wilayah ini menciptakan efek domino yang melumpuhkan berbagai layanan digital global.
Tiga Masalah Utama Penyebab Gangguan
Analisis mendalam mengungkap tiga masalah utama dalam infrastruktur AWS yang memicu kaskade kegagalan sistem.
Pertama, bug pada sistem DNS (Domain Name System) yang berfungsi sebagai “buku telepon internet” untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.
Kedua, error pada jaringan yang mengganggu konektivitas antar komponen.
Ketiga, sinkronisasi lambat yang menghambat proses pertukaran data antar server.
Masalah inti terletak pada “latent defect” atau cacat tersembunyi dalam sistem otomatis manajemen DNS milik DynamoDB, layanan database terkelola AWS.
Cacat sistem ini menyebabkan peningkatan signifikan tingkat error pada API (application programming interface) DynamoDB, yang pada akhirnya membuat banyak aplikasi tidak dapat terhubung ke server AWS.
Akibatnya, aplikasi dan situs yang bergantung pada infrastruktur AWS tidak dapat memproses data, sehingga tampak “down” dari perspektif pengguna.
Gangguan ini menyoroti ketergantungan ekosistem digital modern pada infrastruktur cloud computing.
Seperti yang terlihat dalam kasus BNI Multifinance yang bermigrasi ke cloud computing dengan menggandeng AWS dan CDT, ketergantungan pada penyedia cloud tunggal dapat menciptakan risiko sistemik ketika terjadi gangguan.
Dampak Global dan Respons Cepat
Dampak gangguan terasa luas di berbagai sektor. Platform desain grafis Canva mengalami kesulitan akses, sementara game populer Roblox dan Fortnite tidak dapat dijalankan.
Media sosial Reddit dan Snapchat turut terdampak, bersama aplikasi pesan terenkripsi Signal.
Bahkan layanan kesehatan digital seperti Neuro Care yang mengandalkan sistem layanan online dan offline kemungkinan mengalami gangguan dalam operasionalnya.
Tim engineering AWS bekerja cepat untuk mengidentifikasi akar masalah dan menerapkan perbaikan.
Proses pemulihan berlangsung bertahap, dengan layanan mulai kembali normal setelah periode gangguan sekitar tiga jam.
Namun, dampak riak (ripple effect) masih terasa beberapa jam berikutnya karena sistem memerlukan waktu untuk stabil sepenuhnya.
Insiden ini mengingatkan pentingnya menggabungkan ketahanan siber dan non-siber dalam strategi bisnis digital.
Perusahaan perlu mempertimbangkan arsitektur multi-cloud atau hybrid cloud untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu penyedia layanan.
Pelajaran dari insiden ini mempertegas bahwa bahkan infrastruktur cloud paling canggih sekalipun tidak kebal terhadap gangguan.
Kejadian AWS menjadi pengingat bagi seluruh industri teknologi tentang pentingnya redundansi sistem, monitoring real-time, dan rencana pemulihan bencana yang komprehensif.
Ke depan, perusahaan-perusahaan pengguna layanan cloud mungkin akan lebih serius mempertimbangkan strategi mitigasi risiko yang lebih robust untuk memastikan kelangsungan bisnis mereka.

















































