Disdik Jabar Beber Hasil Evaluasi Penerapan Jam Malam Pelajar

2 days ago 9

Bandung, CNN Indonesia --

Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) mengatakan masih perlu sistem pendukung (supporting system) untuk menyukseskan program jam malam pelajar yang baru dilaksanakan.

Hal itu merupakan hasil amatan Disdik Jabar atas proses sosialisasi dan pengawasan pelaksanaan penerapan jam malam pelajar yang baru bulan ini diterapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam sosialisasi dan pengawasan penerapan jam malam bagi peserta didik ini masih perlu dibangun supporting system yang lebih efektif," kata Kadisdik Jabar Purwanto dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (3/6).

Menurut Purwanto, setiap kepala daerah baik bupati atau wali kota bertanggung jawab untuk mengoordinasikan pelaksanaan pembatasan kegiatan di tingkat kecamatan, kelurahan/desa, serta pada satuan pendidikan dasar dan masyarakat.

"Dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif ini, diperlukan upaya bersama untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan pembatasan kegiatan tertentu di lingkungan pendidikan," katanya.

Di satu pihak, Purwanto mengklaim mereka telah melakukan sosialisasi dan pengawasan serentak di 13 Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 27 Kabupaten/Kota di Jabar, Minggu (1/6).

"Tim yang terlibat adalah Satpol PP, Kodim, Polres, Kepala dan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten, Kota, dan Provinsi, 13 Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah, MKKS, FKKS, satgas pelajar, dewan pendidikan, camat, serta kepala desa," tutur Purwanto.

Purwanto mengatakan, dalam pada program ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar bertugas mengoordinasikan pelaksanaan di satuan pendidikan menengah dan pendidikan khusus.

"Dalam pelaksanaannya, baik Bupati atau Wali Kota melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Kota maupun Dinas Pendidikan Jabar akan berkoordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat guna memastikan pembinaan dan pengawasan berjalan efektif dan terpadu," ujar Purwanto.

Pemberlakuan jam malam bagi pelajar itu merupakan buah dari terbitnya Surat Edaran Nomor 51/PA.03/DISDIK yang diteken Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada 23 Maret 2025. Pelaksanaan jam malam itu mulai diterapkan awal bulan ini setelah melalui serangkaian proses sosialisasi.

Melalui kebijakan ini, peserta didik diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB. Pembatasan ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter dan kedisiplinan anak-anak serta remaja di Jabar.

Namun, berdasarkan pantauan di Kota Bandung yang notabene ibu kota provinsi Jabar pada Senin (2/6) malam, ternyata masih banyak remaja usia pelajar yang berkeliaran lepas pukul 21.00 WIB.

Pantauan CNNIndonesia.com di kawasan Braga dan Asia Afrika, Bandung, pada Senin malam sekitar pukul 21.30 WIB, masih banyak pelajar yang lalu lalang dan nongkrong. Tak juga terlihat adanya imbauan atau keberadaan petugas Sat Pol PP atau Dishub yang melakukan patroli di kawasan tersebut.

Padahal kawasan Braga dan Asia Afrika menjadi salah satu pusat titik keramaian bagi masyarakat Kota Bandung, wisatawan lokal maupun mancanegara.

Beberapa pelajar yang diajak berbincang mengaku tak tahu soal aturan jam malam di Kota Bandung itu.

Saat dikonfirmasi, Kasatpol PP Kota Bandung  Rasdian Setiadi mengatakan akan menggencarkan sosialisasi jam malam pelajar untuk meningkatkan kepatuhan terhadap aturan tersebut.

"Ini kan baru awal, tapi seiring waktu dan gencarnya petugas mensosialisasikan terkait pemberlakuan jam malam ditambah sosialisasi di sekolahnya masing-masing, mudah-mudahan bisa berkurang dan berujung pada kepatuhan," kata Rasdian saat dihubungi, Selasa.

Rasdan menambahkan Satpol PP dan polisi dari Polrestabes Kota Bandung akan menggelar apel nanti malam untuk mempersiapkan pengawasan pemberlakuan jam malam pelajar.

"Nanti malam jam 20.00 WIB Satpol PP akan apel di Polrestabes untuk bersama-sama melaksanakan pengawasan jam malam," katanya.

CNNIndonesia.com juga menghubungi Wali Kota Bandung Muhammad Farhan terkait evaluasi hari pertama jam malam pelajar, namun belum direspons.

(csr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi