Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum PSSI Erick Thohir merespons sindiran media asing soal program naturalisasi Timnas Indonesia.
Semula Erick merespons timnas China yang akan diperkuat tiga pemain naturalisasi saat melawan Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Kamis (5/6).
"Ya, tidak ada apa-apa [China pakai pemain naturalisasi]. Karena memang kan selama itu aturannya FIFA ada, itu hal yang lumrah," ujar Erick usai menghadiri Drawing Piala AFF U-23 di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (30/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan langkah PSSI melakukan naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia cukup membanggakan. Pasalnya, PSSI hanya menaturalisasi pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia.
Mantan Presiden Inter Milan itu membalas sindiran sejumlah media internasional terhadap program naturalisasi Timnas Indonesia.
"Beda dengan negara-negara lain yang selalu misalnya mendiskreditkan Timnas Indonesia. Mereka melakukan naturalisasi, tapi tidak ada darahnya mereka. kalau kita jelas ada darah kita. Kalau kita jelas ada darah kita, itu yang kita patut bangga," ucap Erick.
"Jadi kalau tim nasional lain, negara lain bicara soal Indonesia biarkan saja. Mestinya mereka yang lebih malu. Kenapa? Mereka menaturalisasi yang tidak ada darah mereka," ujar Erick menambahkan.
Timnas China memiliki banyak pemain naturalisasi asal Brasil yang tidak memiliki darah China: Serginho, Fernandinho, Alan, dan Elkeson. Dari empat nama itu, hanya Serginho yang akan dibawa pelatih Branko Ivankovic untuk melawan Timnas Indonesia.
Negara lain seperti Malaysia dan Vietnam juga menaturalisasi pemain tanpa memiliki darah keturunan demi memperkuat tim.
Di timnas Malaysia ada Endrick (Brasil), Paulo Josue (Brasil), Fergus Tierney (Skotlandia), Sergio Aguero (Argentina), dan Mohamadou Sumareh (Gambia). Sementara timnas Vietnam menaturalisasi Rafaelson, penyerang asal Brasil.
PSSI sendiri mulai agresif melakukan naturalisasi saat dipimpin Mochamad Iriawan pada 2021. Begitu Erick menggantikan, program ini dilanjutkan demi target lolos Piala Dunia 2026.
Total ada 23 pemain yang dinaturalisasi pada era Iriawan dan Erick. Itu dimulai dari Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shaye Pattynama, hingga yang terakhir Ole Romeny pada awal tahun 2025.
Tak hanya di sektor putra, PSSI juga mulai gencar menaturalisasi pemain putri. Terbaru PSSI mengajukan empat pemain keturunan Belanda-Indonesia untuk dinaturalisasi oleh pemerintah.
(abs/har)