Selular.id – Dua raksasa industri China, GAC Group dan Huawei, resmi meluncurkan merek kendaraan listrik premium baru bernama Qijing. Merek yang berarti “Enlightened Realm” ini hadir dengan pendekatan kolaborasi baru yang dipimpin oleh pembuat mobil dengan keterlibatan mendalam dari raksasa teknologi. Peluncuran ini menandai babak baru dalam kemitraan kedua perusahaan setelah upaya sebelumnya pada 2021 sempat tertunda.
GAC Group secara tegas menyatakan bahwa Qijing bukan proyek sampingan. Perusahaan telah mendirikan entitas terpisah yang independen untuk mengelola merek ini dan berjanji akan mencurahkan sumber daya terbaiknya. Huawei tidak hanya menyumbangkan perangkat lunak, tetapi juga mengerahkan talenta teknik terbaiknya untuk berpartisipasi langsung dalam pengembangan kendaraan Qijing.
Setiap kendaraan Qijing akan dilengkapi dengan teknologi canggih Huawei, termasuk sistem kemudi cerdas dan teknologi kabin yang dikenal sebagai Qiankun. Kolaborasi ini berbeda dari model kemitraan Huawei sebelumnya dengan pembuat mobil lain, menawarkan formula baru di industri otomotif listrik yang semakin kompetitif.
Untuk memahami keunikan kemitraan ini, perlu melihat sejarah hubungan Huawei dengan industri otomotif. Selama bertahun-tahun, perusahaan teknologi ini bersikeras tidak ingin memproduksi mobil sendiri. Sebagai gantinya, Huawei berkolaborasi dengan pembuat mobil melalui tiga model utama: sebagai supplier tradisional, model “Huawei Inside” (HI), dan model “Zhixuan” atau “smart selection”.
Model Zhixuan telah melahirkan merek seperti Aito dengan Seres Group, Luxeed dengan Chery, dan Stelato dengan BAIC Group. Dalam model ini, pengaruh Huawei sangat kuat hingga kendaraan sering dianggap sebagai “mobil Huawei” yang diproduksi mitra. Qijing hadir sebagai pendekatan keempat yang benar-benar baru.
Kemitraan Qijing dirancang sebagai “dipimpin pembuat mobil dengan keterlibatan mendalam Huawei”. Perbedaan halus namun penting ini menunjukkan bahwa GAC akan memiliki kendali dan otonomi lebih besar atas merek dan produknya dibandingkan mitra Huawei lainnya. Kerangka kerja baru ini memungkinkan GAC memanfaatkan teknologi mutakhir Huawei tanpa tenggelam oleh dominasi merek teknologi tersebut.
Ini bukan pertama kalinya GAC dan Huawei mencoba bekerja sama. Pada Mei 2021, kedua perusahaan mengumumkan rencana mengembangkan kendaraan dengan kemampuan mengemudi otonom Level 4, dengan target produksi massal pada 2024. Inisiatif ambisius itu kemudian ditunda. Kedua perusahaan tidak menyerah dan memperbarui kemitraan mereka pada November 2024 dengan tujuan menciptakan merek premium baru.
Kerja sama yang diperbarui ini menghasilkan pendirian perusahaan proyek dengan kode “GH” pada Januari tahun ini, dengan modal awal terdaftar RMB 1,5 miliar atau sekitar €179 juta. Pendirian perusahaan khusus ini menunjukkan komitmen serius kedua pihak dalam mengembangkan merek Qijing.
Meskipun merek Qijing telah diluncurkan secara resmi, konsumen harus menunggu lebih lama untuk melihat produk pertama. Menurut sumber dalam, model pertama dari proyek GH diperkirakan baru akan diluncurkan pada 2026. Waktu pengembangan yang cukup panjang ini menunjukkan pendekatan hati-hati dan berorientasi kualitas dari kedua perusahaan.
Komitmen Huawei dalam pengembangan teknologi otomotif terus menunjukkan ekspansi yang signifikan. Seperti yang terlihat dalam kolaborasi jaringan 5G dan penguatan konektivitas, perusahaan ini terus memperluas pengaruhnya di berbagai sektor teknologi.
Bagi GAC dan Huawei, merek baru ini menjadi ujian berisiko tinggi untuk model kolaborasi baru. Ketika dunia mobil listrik semakin ditentukan oleh perangkat lunak dan sistem cerdas, kemitraan Qijing dapat memberikan blueprint baru tentang bagaimana pembuat mobil tradisional dan perusahaan teknologi dapat bekerja sama secara sukses.
Pengembangan teknologi cerdas untuk kendaraan masa depan juga selaras dengan visi Huawei dalam inovasi gigacity yang menjadi fondasi penting untuk transformasi digital. Pendekatan holistik ini menunjukkan bagaimana teknologi mobilitas cerdas terintegrasi dengan perkembangan kota masa depan.
Keberhasilan Qijing tidak hanya penting bagi GAC dan Huawei, tetapi juga dapat menjadi referensi bagi industri otomotif global. Model kolaborasi baru ini menawarkan alternatif bagi pembuat mobil yang ingin memanfaatkan teknologi canggih tanpa kehilangan identitas merek mereka.
Dengan peluncuran Qijing, GAC dan Huawei memasuki arena EV premium yang sudah dipadati pemain mapan. Keberhasilan mereka akan tergantung pada kemampuan menghadirkan diferensiasi nyata melalui kombinasi keahlian manufacturing GAC dan teknologi canggih Huawei. Industri akan menyaksikan apakah model kolaborasi baru ini dapat menjadi formula sukses di pasar yang semakin kompetitif.