22 hours ago
4
Selular.id – Gojek merespons wacana pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berencana menaikkan tarif ojek online (ojol) sebesar 15%. Perusahaan menyatakan bahwa setiap perubahan tarif akan mengikuti regulasi yang berlaku.
Dalam keterangan resminya, Selasa (1/7/2025), Gojek mengungkapkan sedang melakukan kajian menyeluruh bersama Kemenhub terkait rencana kenaikan tarif roda dua (2W). Ade Mulya, Director of Public Affairs and Communications GoTo, menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan tarif yang kompetitif dan sesuai aturan.
“Kami sedang melakukan kajian bersama kementerian untuk memastikan keputusan yang diambil membawa dampak positif bagi keseluruhan ekosistem,” kata Ade, dikutip Rabu (2/7/2025).
Dampak Kenaikan Tarif bagi Ekosistem Ojol
Gojek menekankan pentingnya menyeimbangkan tarif yang kompetitif dengan daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi saat ini. Menurut Ade, langkah ini diperlukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem transportasi daring, memastikan tingginya permintaan layanan, serta mendukung pendapatan mitra pengemudi dalam jangka panjang.
Rencana kenaikan tarif ini muncul setelah sebelumnya pengemudi ojol meminta kenaikan tarif untuk menyesuaikan dengan biaya operasional yang terus meningkat. Sebelumnya, kenaikan harga BBM juga memicu prediksi kenaikan tarif ojol.
Koordinasi dengan Pemerintah
Gojek menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang sesuai dengan aturan. “Kami akan terus bekerjasama dengan pemerintah untuk memastikan kebijakan yang diambil tepat sasaran,” tegas Ade.
Sebelumnya, Gojek juga pernah menanggapi demo pengemudi ojol dengan menjelaskan skema kenaikan tarif. Kini, perusahaan kembali dihadapkan pada tantangan menyeimbangkan kepentingan berbagai pihak dalam ekosistem transportasi online.
Rencana kenaikan tarif ini masih dalam tahap kajian dan belum ada keputusan final. Gojek berjanji akan mengkomunikasikan perkembangan terbaru kepada seluruh pemangku kepentingan.
