Jakarta, Gizmologi – Transformasi digital di Indonesia terus mengalami percepatan. Tidak hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga perilaku konsumennya. Laporan terbaru dari GrabAds mengungkap bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang berencana memperbarui perangkat digital mereka di tahun 2025. Bahkan, 3 dari 5 pengguna Grab di Indonesia menyatakan akan mengganti smartphone dalam waktu dekat.
Berdasarkan laporan dari GrabAds, hadirnya kejadian ini justru membuka beberapa peluang, khususnya bagi penyedia layanan telekomunikasi dan produsen perangkat digital. Mereka dituntut untuk lebih adaptif dalam merancang strategi pemasaran dan produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen yang kini makin melek teknologi. Laporan ini juga menyoroti pentingnya pengalaman berbelanja, stabilitas layanan, dan peran keluarga dalam keputusan pembelian.
Menariknya, ketertarikan terhadap perangkat digital tidak hanya terbatas pada ponsel. Banyak konsumen mulai mempertimbangkan pembelian laptop, smart TV, hingga peralatan rumah tangga berbasis teknologi. Pola konsumsi seperti ini menunjukkan bahwa konektivitas dan kenyamanan menjadi prioritas utama dalam gaya hidup masyarakat modern saat ini.
Baca Juga: Asosiasi Satelit Indonesia Hadirkan APSAT 2025, Perkuat Ekosistem se Asia Pasifik
Layanan Internet dan Paket Bundling Jadi Kunci Persaingan

Menurut GrabAds, kecepatan, stabilitas, dan harga menjadi faktor utama dalam memilih layanan internet. Berdasarkan laporan GrabAds, 1 dari 4 pengguna Grab di Indonesia bersedia pindah provider demi koneksi data seluler yang lebih cepat dan stabil. Hal serupa juga berlaku pada pengguna layanan broadband, yang tidak segan beralih jika ada penawaran yang lebih unggul. Ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen bergantung pada kualitas layanan.
Di tengah persaingan ketat antar penyedia layanan, paket bundling menjadi strategi yang semakin diminati. Konsumen kini mencari nilai tambah dari paket internet yang ditawarkan, seperti akses ke layanan streaming, diskon khusus, hingga perangkat gratis seperti TV, laptop, atau konsol game. Bagi calon pelanggan, penawaran semacam ini menjadi daya tarik tersendiri yang bisa memengaruhi keputusan akhir.
Dalam konteks ini dan menganut pada laporan GrabAds, perusahaan perlu lebih kreatif dalam menggabungkan berbagai layanan ke dalam satu penawaran yang relevan. Ekosistem perangkat yang semakin beragam juga bisa dimanfaatkan untuk menciptakan produk atau layanan yang saling terhubung, guna meningkatkan loyalitas dan keterikatan pengguna terhadap brand.
Belanja Langsung Masih Disukai

Meski belanja online terus tumbuh, pengalaman langsung di toko masih menjadi daya tarik utama dalam pembelian smartphone. Sekitar 78% responden menyebut pengalaman fisik, seperti mencoba produk langsung atau mendapat bantuan staf toko masih penting. Ini menjadi catatan bagi brand bahwa kanal penjualan offline tetap relevan, terutama untuk produk teknologi.
Walau memang berbelanja online masih cukup sering diandalkan, tetapi terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan para konsumen. Salah satunya adalah melihat barang secacra langsung. Ini adalah hal yang menjadi faktor utama mengapa para konsumen masih ingin berbelanja offline atau datang langsung.
Selain itu, laporan ini juga menyoroti pentingnya pengambil keputusan dalam keluarga, terutama orang tua, dalam pembelian perangkat digital. Banyak keluarga di Indonesia yang mengelola layanan telekomunikasi untuk seluruh anggota rumah, termasuk pasangan, anak, hingga orang tua. Anak-anak usia 13–15 tahun kini dianggap sudah pantas memiliki smartphone sendiri, dengan alasan untuk belajar dan tetap terhubung dengan keluarga.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.