1 week ago
10
Selular.id – Hasil tes kamera terbaru dari DxOMark memicu perdebatan di dunia smartphone. Apple iPhone 17 Pro berhasil menduduki peringkat ketiga secara global, mengungguli Vivo X200 Ultra dengan selisih tipis satu poin.
Posisi ini menempatkan iPhone 17 Pro (dan Pro Max) tepat di belakang Oppo Find X8 Ultra dan Huawei Pura 80 Ultra.
Namun, pencapaian Apple ini menuai kritik terkait metode perhitungan skor akhir yang dinilai beberapa pihak kurang seimbang.
Laporan awal DxOMark mengungkapkan bahwa kekuatan utama iPhone 17 Pro terletak pada performa videonya, yang mampu mengimbangi keunggulan Vivo di sisi fotografi. Dalam hal pengambilan foto, Vivo X200 Ultra masih unggul dengan sub-skor 173, sementara iPhone 17 Pro meraih 168.
Vivo dinilai mampu menangkap detail, rentang dinamis (dynamic range), dan performa dalam kondisi cahaya rendah yang lebih superior.
Perbandingan sampel foto oleh DxOMark sendiri menunjukkan hasil gambar iPhone yang cenderung lebih datar dan netral, berbeda dengan hasil Vivo yang lebih hidup dan Huawei yang menawarkan keseimbangan detail dan warna.
Bagi pengguna yang memprioritaskan fotografi still, Vivo dan Huawei tetap menjadi rekomendasi teratas. Namun, situasi berbalik ketika berbicara tentang video. iPhone 17 Pro berhasil mencetak skor video tertinggi yang pernah ada, bahkan melampaui pendahulunya, iPhone 16 Pro Max. Para tester memuji konsistensi eksposur, keseimbangan putih yang akurat, dan kualitas HDR yang halus bahkan dalam pencahayaan yang menantang.
Lensa telefoto 48MP yang ditingkatkan pada iPhone 17 Pro juga disebut-sebut memberikan performa zoom hybrid yang kuat, sehingga mampu mengejar ketertinggalan dari pesaing yang mengandalkan sensor periskop khusus.
Kemampuan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai perangkat yang solid untuk berbagai scenario perekaman.
Meski demikian, tidak semua pihak sepakat dengan hasil akhir ini. Sebagian kalangan berargumen bahwa keunggulan Vivo dalam hal foto seharusnya memiliki bobot lebih besar dibandingkan keunggulan video Apple.
Kritik utama tertuju pada sistem penilaian DxOMark yang memberikan porsi cukup besar untuk skor video dalam kalkulasi nilai akhir.
Laporan tes lengkap sendiri masih dalam proses penyelesaian, yang berarti skor akhir masih berpotensi mengalami perubahan kecil.
Untuk sementara, Apple iPhone 17 Pro muncul sebagai pilihan terbaik bagi para kreator konten yang menilai video sama pentingnya dengan fotografi.
Peringkat ketiga global ini tentu menjadi angin segar bagi Apple dalam persaingan ketat di segmen flagship.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa upaya Apple dalam meningkatkan kualitas video, seperti yang terlihat pada iPhone 17 Pro Max, membuahkan hasil yang diakui oleh lembaga penguji ternama.
Persaingan ketat di jajaran ponsel flagship tinggi, seperti yang diprediksi akan meramaikan pasar akhir 2025, membuat setiap peningkatan fitur kamera menjadi nilai jual yang kritis.
Hasil tes DxOMark ini memberikan gambaran jelas tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing perangkat, membantu konsumen memilih berdasarkan kebutuhan spesifik mereka.
Sementara isu seperti kualitas bahan yang ramai dikeluhkan menjadi perhatian tersendiri, performa kamera tetap menjadi salah satu faktor penentu utama.
Perkembangan terbaru dari DxOMark ini menunjukkan bahwa lanskap kamera smartphone terus berevolusi dengan cepat.
Dengan laporan lengkap yang masih ditunggu, industri dan konsen akan melihat apakah peringkat ini bertahan atau terjadi penyesuaian yang dapat mengubah peta persaingan di puncak klasemen kamera global.
