Jakarta, Gizmologi – Logitech G PLAY 2025 yang digelar di Shanghai, Madrid memperkenalkan berbagai produk baru di lini PC gaming, konsol, esports, sim racing, hingga tools untuk streaming. Tidak hanya soal perangkat, Logitech G juga menekankan filosofi desain inklusif, kolaborasi dengan mitra besar seperti McLaren Racing dan NVIDIA, serta integrasi teknologi berbasis AI.
Fenomena sekarang memang menunjukkan perusahaan teknologi berlomba menghadirkan perangkat yang lebih imersif, responsif, dan mendukung beragam gaya bermain, baik untuk gamer kasual, kompetitif, maupun kreator konten. Dalam konteks inilah Logitech G mencoba memperlihatkan langkah terbesarnya tahun ini.
Namun, setiap gebrakan teknologi tentu hadir dengan pertanyaan lanjutan: sejauh mana perangkat ini benar-benar dibutuhkan oleh gamer? Di satu sisi, inovasi seperti haptic trigger pada mouse esports atau AI co-host untuk streamer terdengar revolusioner. Di sisi lain, tantangan harga, ketersediaan, serta penerimaan pasar akan menentukan apakah produk-produk ini hanya jadi hype sesaat atau mampu bertahan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Roblox Hadirkan Inovasi AI dan Monetisasi Baru untuk Kreator
Inovasi di Sim Racing dan Esports

Salah satu sorotan utama ada di kategori sim racing. Logitech G memperkenalkan GRS50 Base, motor direct-drive dengan torsi puncak 8Nm yang dipadukan dengan teknologi TRUEFORCE untuk menghadirkan sensasi fisik dari tiap detail di lintasan. Dipasangkan dengan RS Pedals berbasis load cell 75 kg yang bisa diatur posisinya, perangkat ini ditujukan bagi pengguna yang ingin merasakan realisme lebih tinggi saat balapan virtual. Selain itu, kolaborasi dengan McLaren Racing melahirkan headset nirkabel GA50, setir Formula Wheel edisi khusus, serta kursi balap cockpit-style yang meniru posisi duduk mobil F1.
Di ranah esports, Logitech G bekerja sama dengan pemain profesional untuk merancang mouse gaming baru. PRO X2 SUPERSTRIKE hadir dengan sistem pemicu haptic induktif yang menggantikan switch tradisional, memberi pengalaman klik lebih cepat dan presisi. Sementara itu, PRO X SUPERLIGHT 2c ditujukan bagi gamer yang membutuhkan mouse ringan dengan desain kompak. Logitech menekankan bahwa perangkat ini dikembangkan lewat masukan langsung dari atlet esports, meski tantangan berikutnya adalah bagaimana gamer non-profesional melihat nilai tambah dari inovasi tersebut.
Bagi sebagian gamer, perangkat sim racing premium dan mouse esports eksperimental bisa menjadi daya tarik tersendiri. Namun bagi yang lain, pertanyaan soal harga dan kompatibilitas dengan perangkat yang sudah ada bisa menjadi faktor penentu. Inilah dilema klasik inovasi gaming: antara kebutuhan real dan gimmick teknologi.
AI Streaming, Periferal PC, dan Konsol

Di luar hardware, Logitech juga memperkuat lini software dengan gebrakan dari Streamlabs. Perusahaan memperkenalkan AI Streaming Agent, co-host virtual bertenaga NVIDIA ACE yang bisa melakukan switching scene otomatis, membuat highlight, hingga membantu troubleshooting saat siaran langsung. Bahkan, streamer bisa menambahkan avatar digital berbasis Audio2Face untuk tampil lebih interaktif. Fitur ini menjanjikan efisiensi bagi kreator konten, meski tetap memunculkan perdebatan soal keaslian dan keterlibatan manusia dalam streaming.
Untuk PC gaming, Logitech menambah headset G321 LIGHTSPEED Wireless dan keyboard G515 RAPID TKL. Headset ini ditujukan bagi pemain harian dengan harga lebih ramah, sementara keyboard ultra-tipis 22 mm hadir dengan switch analog magnetik dan teknologi KEYCONTROL yang memungkinkan pengaturan presisi hingga 0,1 mm. Dari sisi fungsionalitas, produk-produk ini bisa menjawab kebutuhan gamer kasual maupun kompetitif. Pertanyaannya, apakah inovasi seperti rapid trigger akan jadi standar baru atau sekadar opsi eksklusif?

Tak ketinggalan, Logitech meluncurkan headset A20 X Wireless untuk gamer konsol. Headset ini dilengkapi teknologi PLAYSYNC AUDIO yang memungkinkan perpindahan audio lintas perangkat hanya dengan satu tombol. Dukungan Bluetooth, LIGHTSYNC, serta mikrofon 48 kHz ditujukan untuk memperluas pengalaman bermain di ekosistem PlayStation, Xbox, hingga mobile. Meski demikian, headset premium selalu berhadapan dengan kompetisi ketat dari brand lain yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau.
Melalui rangkaian produk baru di ajang G PLAY 2025, Logitech G memperlihatkan ambisinya untuk merangkul semua segmen gamer dari pembalap virtual, atlet esports, kreator konten, hingga gamer kasual konsol dan PC. Inovasi yang ditawarkan mulai dari motor direct-drive hingga AI co-host untuk memperlihatkan arah masa depan yang lebih imersif dan serba terhubung.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.