Mark Zuckerberg Bersiap Gantikan Smartphone dengan Kacamata Pintar

3 hours ago 1

Selular.id – Meta memperkenalkan kacamata pintar terbarunya, Meta Ray-Ban Display, yang diklaim dapat mengembalikan interaksi sosial yang hilang akibat ketergantungan pada smartphone. Diluncurkan dalam acara Meta Connect 2025, produk ini dilengkapi dengan layar yang tidak mengganggu pandangan serta gelang kontrol canggih berbasis sEMG untuk input tanpa suara.

CEO Mark Zuckerberg menyatakan bahwa kacamata pintar ini dirancang untuk mempertahankan kehadiran pengguna dalam interaksi sosial. “Janji dari kacamata adalah melestarikan rasa kehadiran yang Anda miliki dengan orang lain,” ujarnya dalam keynote. “Saya pikir kita telah kehilangan itu sedikit dengan ponsel, dan kita memiliki kesempatan untuk mendapatkannya kembali dengan kacamata.”

Meta Ray-Ban Display tidak hanya menampilkan kamera, speaker, mikrofon, dan asisten AI seperti model sebelumnya, tetapi juga menawarkan layar yang dapat menampilkan aplikasi Meta seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook, serta petunjuk arah dan terjemahan langsung. Yang membedakannya adalah Meta Neural Band, gelang yang menggunakan surface electromyography (sEMG) untuk menangkap sinyal antara otak dan tangan saat pengguna melakukan gerakan.

Teknologi sEMG memungkinkan pengguna mengetik pesan tanpa bersuara, dengan hanya meniru gerakan menulis menggunakan jari. Zuckerberg mengklaim dapat mengetik hingga 30 kata per menit, mendekati kecepatan mengetik rata-rata di smartphone yang sekitar 36 kata per menit. Meskipun demo AI sempat gagal karena masalah Wi-Fi, fungsionalitas gelang tetap menunjukkan potensi besar.

Sejak 2021, Meta telah berinvestasi besar dalam penelitian sEMG, termasuk mengembangkan prototipe bernama Orion. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan bersaing dengan Apple dan Google dalam mengembangkan perangkat wearable yang suatu hari dapat menggantikan smartphone.

Investasi Besar dan Tantangan Pasar

Divisi Reality Labs Meta telah menghabiskan dana besar, dengan kerugian mencapai $70 miliar sejak 2020. Meski sebelumnya mengalami kegagalan seperti metaverse sosial, perusahaan berharap Ray-Ban Display dapat menjadi terobosan signifikan. Produk ini dijual sebagai solusi yang lebih prososial dibandingkan smartphone, meski Meta sendiri merupakan pengembang aplikasi yang banyak menyita perhatian pengguna.

Keberhasilan kacamata pintar di pasar masih menjadi tantangan, mengingat kegagalan Google Glass sebagai pionir. Namun, minat terhadap kategori ini terus tumbuh, dengan Google yang kini fokus pada pengembangan kacamata pintar dan Apple yang bersiap meluncurkan beberapa model dalam beberapa tahun mendatang.

Masa Depan Interaksi Manusia dan Teknologi

Meta Ray-Ban Display tidak hanya sekadar aksesori tech, tetapi bagian dari visi besar untuk mentransformasi cara manusia berinteraksi dengan teknologi. Dengan antarmuka yang memungkinkan input tanpa suara, produk ini berpotensi digunakan dalam berbagai situasi publik tanpa mengganggu kenyamanan orang sekitar.

Meski demikian, pertanyaan tetap ada apakah teknologi ini akan diterima sebagai pengganti smartphone yang lebih alami. Seperti produk serupa lainnya, kesuksesan Meta Ray-Ban Display akan bergantung pada kenyamanan pengguna dan nilai tambah yang diberikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Zuckerberg menegaskan bahwa “teknologi perlu minggir” dan tidak menjadi pusat perhatian. Apakah narasi ini akan terbukti benar, atau hanya strategi pemasaran untuk memperluas pangsa pasar, masih harus dibuktikan dengan adopsi pengguna dan feedback di dunia nyata.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi