MediaTek dan TSMC Kembangkan Chip N2P 2 nm, Produksi Massal Dimulai 2026

3 hours ago 1

Jakarta, Gizmologi – MediaTek baru saja mengumumkan kemitraan dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dalam pengembangan chip berbasis proses N2P. Chip ini diklaim membawa peningkatan kinerja dan efisiensi daya dibanding generasi sebelumnya, dengan target produksi massal pada akhir 2026.

Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi erat antara perusahaan fabless seperti MediaTek dengan pabrikan semikonduktor terbesar dunia, TSMC. Persaingan ketat di ranah chipset, baik untuk smartphone flagship, komputasi, otomotif, hingga data center, dan menuntut inovasi yang tidak hanya soal performa, tetapi juga efisiensi daya dan kepadatan logika. Dengan konsumsi energi yang semakin menjadi perhatian global, fokus pada chip hemat daya dinilai relevan.

Namun, transisi ke proses 2 nm tidak lepas dari tantangan. Biaya riset, kompleksitas desain, hingga kesiapan manufaktur menjadi faktor besar yang menentukan keberhasilan. Meski demikian, MediaTek dan TSMC menilai pencapaian ini sebagai tonggak baru dalam menjaga daya saing mereka di tengah kompetisi dengan nama besar lain seperti Qualcomm, Apple, dan Samsung.

Baca Juga: Telkom Umumkan Perubahan Susunan Pengurus dalam RUPSLB 2025

N2P Jadi Evolusi Penting di Era Nanosheet

MediaTek

TSMC menegaskan bahwa proses N2P merupakan langkah lanjutan dari teknologi 2 nm yang sudah lebih dulu diperkenalkan. Dengan memanfaatkan arsitektur nanosheet transistor, N2P diklaim memberi peningkatan performa hingga 18% pada daya yang sama, efisiensi energi 36% lebih baik pada kecepatan yang sama, serta peningkatan kepadatan logika hingga 1,2 kali dibanding proses N3E yang saat ini digunakan di banyak chip modern.

Dalam pernyataannya, Joe Chen, Presiden MediaTek, menyebut inovasi ini sebagai bukti kepemimpinan industri. “Kolaborasi panjang kami dengan TSMC memungkinkan terciptanya solusi yang menghadirkan performa dan efisiensi daya terbaik, dari perangkat edge hingga cloud,” ujarnya. MediaTek berambisi menjadikan SoC flagship berbasis N2P sebagai salah satu pilar penting dalam portofolio produknya.

Dari sisi TSMC, optimisme serupa juga muncul. Kevin Zhang, Senior Vice President Business Development sekaligus Deputy Co-COO, menilai N2P menandai era baru dalam efisiensi komputasi. “Teknologi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan akan performa tinggi sekaligus efisiensi daya,” katanya. Pernyataan ini sejalan dengan tren global menuju komputasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Implikasi untuk Pasar Global dan Konsumen

Bagi konsumen, pertanyaan utama adalah bagaimana teknologi ini akan diimplementasikan dalam produk nyata. Chip berbasis N2P kemungkinan besar akan hadir pertama kali di smartphone kelas atas pada 2027, sebelum merambah ke perangkat lain seperti laptop, otomotif, hingga server data center. Dengan kebutuhan pemrosesan AI dan grafis yang semakin tinggi, efisiensi daya menjadi faktor krusial untuk menjaga performa tanpa mengorbankan suhu maupun daya tahan baterai.

Di sisi lain, pengumuman ini juga menegaskan dominasi TSMC dalam rantai pasok semikonduktor global. Dengan klien besar seperti Apple, NVIDIA, dan AMD yang juga menunggu giliran memanfaatkan proses 2 nm, kapasitas produksi bisa menjadi isu strategis. MediaTek, dengan posisinya sebagai salah satu pembeli besar, berupaya mengamankan tempat lebih awal agar tidak kalah dalam perebutan slot produksi.

Namun, tidak sedikit analis yang mengingatkan soal risiko. Harga chip berbasis 2 nm hampir pasti lebih mahal dibanding generasi sebelumnya, yang bisa berdampak pada harga jual perangkat konsumen. Selain itu, tantangan manufaktur berlapis dapat menimbulkan potensi keterlambatan. Dengan demikian, meski peluang besar menanti, industri tetap menunggu bukti nyata bagaimana performa dan efisiensi N2P saat benar-benar diimplementasikan dalam perangkat komersial.

Kemitraan MediaTek dan TSMC dalam mengembangkan chip N2P 2 nm menjadi langkah penting di tengah kompetisi ketat industri semikonduktor. Teknologi ini menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi daya yang signifikan, dengan target produksi massal pada 2026. Meski demikian, tantangan soal biaya, kapasitas, hingga implementasi di produk nyata masih membayangi.

Bagi industri, keberhasilan ini bisa menjadi tolok ukur arah teknologi komputasi masa depan. Namun bagi konsumen, pertanyaan yang lebih sederhana mungkin muncul: apakah peningkatan ini benar-benar akan terasa dalam pengalaman sehari-hari, atau justru hanya menjadi nilai tambah teknis di atas kertas? Bagaimana menurut Gizmo Friends, apakah chip 2 nm bakal jadi lompatan besar, atau sekadar evolusi kecil dari generasi sebelumnya?


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi