Menang Lelang 1,4 GHz, Saham Surge (WIFI) Justru Terkoreksi

5 hours ago 2

Selular.id – Harga saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE) atau emiten dengan kode saham WIFI justru turun usai memenangkan lelang pita frekuensi 1,4 GHz BWA Region 1.

Lelang pita frekuensi 1,4 GHz BWA Region 1 ini mencakup Pulau Jawa, Papua, dan Maluku.

Di tengah euforia kemenangan lelang ini, saham WIFI justru mengalami koreksi.

Pada awal perdagangan Kamis (15/10/2025), sehari usai pengumuman resmi, saham WIFI sempat melejit tinggi ke harga Rp3.470 per lembar dari harga pembukan Rp3.300 per lembar.

Namun beberapa menit setelah itu, harga saham WIFI terus mengalami koreksi hingga menyentuh ke harga Rp3.160 per lembar.

Setelah itu, emiten yang terafiliasi dengan adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo ini kembali bangkit di sesi siang hari hingga kembali ke harga pembukaan.

Akan tetapi, pada penutupan bursa hari Kamis (16/10/2025), harga WIFI kembali turun dan ditutup dengan harga Rp3.240 per lembar.

Dari data yang Selular catat, jumlah lot yang diperdagangkan pada saham WIFI yakni 2,25 juta lot atau 225 juta lembar saham dengan valuasi transaksi Rp740 miliar pada hari Kamis (16/10/2025) ini.

Tanggapan Direksi Surge (WIFI)

Sebelumnya, Perusahaan yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo ini mengajukan penawaran senilai Rp403,76 miliar untuk frekuensi yang secara khusus dialokasikan membangun layanan internet berkecepatan 100 Mbps dengan harga terjangkau di seluruh Indonesia.

Direktur Utama SURGE, Yune Marketatmo, menegaskan bahwa Region 1 yang dimenangkan perusahaannya ini mewakili lebih dari 60% populasi Indonesia.

Keunggulan geografis ini diperkuat dengan infrastruktur backbone fiber optic milik SURGE yang sudah terhubung di Pulau Jawa.

Kondisi ini, menurut Yune, akan secara signifikan menekan biaya investasi per pelanggan, membuat penggelaran jaringan lebih efisien.

“Ini adalah langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital kecepatan tinggi dengan harga terjangkau di Pulau Jawa hingga Papua dan Maluku dengan efisiensi maksimal,” jelas Yune dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/10/2025).

Pernyataan ini sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam memenuhi kewajiban pemenang lelang 1,4 GHz untuk membangun internet 100 Mbps yang murah.

Infrastruktur jaringan broadband SURGE WIFI untuk pengembangan layanan 1,4 GHz

Dampak Positif terhadap Kinerja Keuangan

Ekspansi jaringan ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap nilai perusahaan.

Dengan cakupan yang menjangkau lebih dari 60% populasi nasional, pengelolaan spektrum 1,4 GHz yang efisien diproyeksikan dapat meningkatkan margin EBITDA grup secara berkelanjutan dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun ke depan.

“Efisiensi biaya per pelanggan dan arus kas positif lebih cepat memberikan pondasi keuangan yang lebih stabil untuk ekspansi nasional berikutnya,” lanjut Yune. Pernyataan ini menunjukkan optimisme perusahaan meski dalam proses lelang frekuensi 1,4 GHz yang ketat dengan berbagai pertimbangan strategis.

Fase Perencanaan dan Kolaborasi Terbuka

Saat ini, WIFI tengah memulai fase perencanaan teknis dan implementasi awal untuk pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz.

Fokus utama perusahaan meliputi pengembangan layanan fixed wireless broadband dan konektivitas residensial berkecepatan tinggi.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjawab tantangan dan peluang adopsi internet 100 Mbps di masyarakat.

Ke depan, WIFI tidak berencana berjalan sendiri. Perusahaan secara terbuka mengajak seluruh pemain Internet Service Provider (ISP) yang beroperasi di Region 1 untuk berkolaborasi dalam memperluas jangkauan layanan digital.

Skema kerja sama komersial ini rencananya akan diumumkan secara terbuka dalam waktu dekat, membuka peluang kemitraan strategis di industri telekomunikasi.

Strategi kolaborasi ini sejalan dengan semangat pengumuman pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz oleh Komdigi yang menekankan pentingnya percepatan infrastruktur digital nasional.

Pendekatan kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat distribusi layanan internet berkualitas ke daerah-daerah yang selama ini masih mengalami kesenjangan digital.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi