Jakarta, Gizmologi – Nintendo memutuskan untuk menghidupkan kembali salah satu perangkat paling ikonik sekaligus kontroversial dalam sejarah mereka, yakni Virtual Boy. Dalam ajang Nintendo Direct 2025, perusahaan asal Jepang itu memperkenalkan sebuah adapter baru yang memungkinkan efek stereoskopis Virtual Boy bisa dinikmati di layar konsol modern seperti Switch dan Switch 2.
Langkah ini cukup menarik, mengingat Virtual Boy awalnya dianggap gagal secara komersial ketika diluncurkan pada 1995. Dengan pendekatan baru berupa adapter, Nintendo tampaknya ingin memberi kesempatan bagi generasi baru untuk mencoba pengalaman visual tiga dimensi yang dulu sempat dianggap terlalu eksperimental. Bagi sebagian gamer, ini bisa menjadi momen nostalgia; bagi sebagian lainnya, justru kesempatan pertama untuk merasakan teknologi lawas yang dibalut dengan perangkat modern.
Namun, tentu muncul pertanyaan apakah kebangkitan ini murni didorong oleh semangat melestarikan sejarah, atau lebih sebagai strategi Nintendo untuk memanfaatkan tren retro gaming yang terus berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, konsol klasik memang kembali dilirik, tetapi hasilnya tidak selalu konsisten dalam hal penerimaan pasar.
Baca Juga: Nintendo Rilis Super Mario Galaxy Bundle, Tak Ketinggalan Storybook Milik Rosalina
Dua Versi Aksesori, Harga Bervariasi

Nintendo mengonfirmasi akan merilis dua varian adapter Virtual Boy. Pertama, versi plastik replika yang menyerupai headset asli dengan cradle untuk menaruh Switch. Model ini dibanderol $99,99. Kedua, versi karton yang lebih sederhana dengan harga $24,99, ditujukan untuk pembeli dengan budget terbatas atau sekadar ingin mencoba pengalaman dasar.
Kedua versi sama-sama memungkinkan pemain untuk memasukkan konsol Switch atau Switch 2 ke dalam cradle sehingga layar dapat disejajarkan dengan lensa adapter. Sistem ini tidak menghadirkan layar baru, melainkan memanfaatkan layar bawaan Switch yang diperbesar dengan efek stereoskopis.
Pre-order sudah dibuka menjelang rilis resmi pada 17 Februari 2026, khusus untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada melalui toko online Nintendo. Untuk mengakses koleksi game Virtual Boy, pemain harus berlangganan Nintendo Switch Online Expansion Pack, skema yang sudah lama digunakan untuk konten klasik Nintendo.
Koleksi Game Virtual Boy Kembali Hadir
Sebagai bagian dari peluncuran, Nintendo menyiapkan Nintendo Classics Collection dengan 14 judul Virtual Boy. Daftar game mencakup Virtual Boxing, V-Tetris, Teleroboxer, Mario Clash, Mario’s Tennis, hingga Classic Pinball. Semua game dipertahankan dengan tampilan monokrom khas Virtual Boy, tetapi telah diperbarui agar bisa berjalan lancar di perangkat Switch.
Nintendo tampaknya ingin menghadirkan pengalaman sedekat mungkin dengan versi orisinal. Namun, bagi sebagian gamer modern, tampilan monokrom ini bisa terasa ketinggalan zaman. Di sisi lain, justru keaslian visual tersebut yang menjadi daya tarik bagi penggemar retro.
Selain itu, kehadiran koleksi ini membuka peluang baru di industri. Dengan fondasi stereoskopis yang kini bisa berjalan di perangkat mainstream, ada kemungkinan pengembang indie maupun studio besar menggarap game baru dengan desain khusus tiga dimensi. Nintendo sendiri memberi sinyal bahwa aksesori ini bisa jadi eksperimen untuk mengukur minat pasar terhadap format stereoskopis di masa depan.
Antara Nostalgia dan Eksperimen Baru
Kebangkitan Virtual Boy lewat adapter ini bisa dilihat dari dua sisi. Dari perspektif positif, Nintendo berhasil mengemas ulang warisan produknya dan memberikan akses mudah bagi gamer lama maupun baru. Harga yang ditawarkan juga cukup bervariasi, sehingga tidak menutup pintu bagi pemain kasual.
Namun, ada juga tantangan yang patut dicatat. Virtual Boy dikenal memiliki keterbatasan kenyamanan, terutama karena efek visualnya bisa membuat sebagian pengguna merasa lelah atau pusing. Meskipun kini hadir dalam bentuk baru, belum jelas apakah pengalaman stereoskopis di layar Switch akan lebih nyaman ketimbang perangkat aslinya.
Selain itu, keberhasilan produk ini sangat bergantung pada strategi distribusi Nintendo. Saat ini, peluncuran hanya diumumkan untuk AS dan Kanada. Jika minat tinggi, tentu ada peluang ekspansi ke pasar lain, termasuk Asia. Tetapi jika penjualan mengecewakan, aksesori ini bisa berakhir sebagai produk niche yang hanya diminati segelintir kolektor dan penggemar hardcore.
Dengan menghadirkan kembali Virtual Boy melalui adapter modern, Nintendo sekali lagi menunjukkan kemampuannya dalam menggali nostalgia sekaligus menguji potensi ide lama di era baru. Koleksi game klasik yang disediakan bisa menjadi jembatan bagi gamer muda untuk mengenal sejarah, sembari tetap menawarkan sesuatu yang unik bagi penggemar lama.
Namun, apakah langkah ini akan sukses atau hanya sekadar eksperimen yang cepat dilupakan, masih harus dibuktikan pada saat rilis nanti. Yang jelas, Virtual Boy 2026 menjadi salah satu upaya paling menarik Nintendo dalam menghadirkan kembali masa lalu untuk diuji di masa depan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.