CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2025 09:45 WIB
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, bakal bertemu dengan IOC membahas empat keputusan terakhir dari Komite Olimpiade Internasional tersebut. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum National Olympic Committee (NOC) atau Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, memastikan bakal memaksimalkan kesempatan bertemu International Olympic Committee (IOC).
IOC pekan lalu mengeluarkan empat keputusan imbas Indonesia menolak visa atlet senam Israel yang rencananya bakal tampil di Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta.
Isi keputusan tersebut antara lain adalah IOC mengakhiri segala bentuk dialog dengan NOC Indonesia terkait penyelenggaraan Olimpiade sampai pemerintah memberi akses masuk ke Indonesia bagi atlet-atlet dari semua negara. Selain itu IOC juga merekomendasikan kepada semua federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar ajang atau pertemuan olahraga di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rombongan NOC Indonesia saat ini sudah berada di Laussane, Swiss, guna memenuhi permintaan IOC untuk bertemu dan membahas situasi yang terjadi jelang Kejuaraan Dunia Senam.
"Sekali lagi pemerintah Indonesia memberikan atensi yang luar biasa dan kami terus berkoordinasi dengan pemerintah melalui Menpora mudah-mudahan kita akan mendapatkan titik temu terkait dengan surat terakhir dari IOC yang menyatakan sanksi yang diberikan kepada Indonesia," ujar Okto dalam video yang dirilis melalui akun media sosial NOC Indonesia, Rabu (29/10) dini hari.
Selain berbincang soal keputusan IOC terkait penolakan visa atlet senam Israel, NOC Indonesia juga memiliki agenda lain dalam pertemuan dengan IOC.
Salah satu agenda NOC adalah adalah melakukan diplomasi olahraga agar pencak silat dapat segera mendapat pengakuan dari IOC dan dengan demikian bisa dipertandingkan di Olimpiade.
"Nanti malam akan ada AIMS [Alliance of Independent Recognised Member of Sport] dinner di mana komunitas ini kita perlukan untuk mendorong percepatan pencak silat untuk direcognize oleh IOC."
"Selain itu juga ada agenda pertemuan IF-IF (International Federation) yang akan dilaksanakan di Lausanne dan ini akan menjadi kesempatan kita untuk melakukan sosialisasi juga terkait dengan situasi-situasi yang terjadi terkini di Indonesia," tutur Okto.
(nva/rhr)

12 hours ago
1
















































