Selular.id – OpenAI memperkenalkan asisten AI terbarunya bernama ChatGPT Agent yang dirancang untuk mengerjakan berbagai tugas secara otomatis berdasarkan instruksi pengguna. AI ini menggabungkan kemampuan Operator dengan fitur interaksi website dan kelancaran percakapan ChatGPT, ditambah kemampuan riset mendalam serta sintesis informasi.
Menurut OpenAI, “ChatGPT Agent menjalankan tugas menggunakan komputer virtualnya sendiri, dengan lancar beralih antara penalaran dan tindakan untuk menangani alur kerja kompleks dari awal hingga akhir, semua berdasarkan instruksi Anda.”
Asisten AI ini mampu mengotomatisasi tugas-tugas repetitif seperti menjadwal ulang rapat, memperbarui spreadsheet, membuat slide presentasi, atau menyusun laporan riset. ChatGPT Agent juga bisa merencanakan dan memesan perjalanan lengkap dengan transportasi, akomodasi, dan aktivitas hanya dari satu perintah sederhana.
Pengguna dapat menghubungkan layanan dan aplikasi lain seperti Gmail dan GitHub agar ChatGPT Agent bisa menemukan informasi relevan terkait perintah yang diberikan. Fitur ini mirip dengan pembaruan AI Mode terbaru dari Google yang juga fokus pada otomatisasi tugas bisnis.
ChatGPT Agent menggunakan model AI baru yang tidak dijelaskan spesifikasinya, namun diklaim telah dilatih untuk menangani tugas-tugas yang membutuhkan berbagai alat termasuk browser teks dan visual serta terminal kode.
Seperti rilis OpenAI sebelumnya, ChatGPT Agent akan diluncurkan secara bertahap. Saat ini sudah tersedia untuk pengguna ChatGPT Pro, sementara pengguna Plus dan Team akan mendapatkannya mulai Senin depan. Pengguna akan melihat mode agent baru di menu dropdown tools pada ChatGPT.
Perkembangan ini menunjukkan semakin matangnya teknologi AI asisten yang tidak hanya bisa berinteraksi tetapi benar-benar menyelesaikan pekerjaan. Seperti tren yang terlihat di pasar kripto 2024, teknologi AI terus menjadi fokus utama inovasi di berbagai sektor.
Dengan kemampuan baru ini, ChatGPT Agent berpotensi mengubah cara orang bekerja, terutama untuk tugas-tugas administratif dan penelitian. Namun, seperti perangkat Copilot+ dari Asus, efektivitasnya di lapangan masih perlu dibuktikan.