Selular.id – Tekanan terhadap Apple untuk segera merilis iPhone lipat semakin meningkat setelah hasil jajak pendapat menunjukkan mayoritas pengguna menginginkan perusahaan asal Cupertino itu menghentikan penundaan dan segera meluncurkan perangkat foldable. Lebih dari 2.000 responden dalam survei tersebut menyatakan ketidakpuasan terhadap kebijakan Apple yang terus menunda peluncuran iPhone lipat demi mengejar kesempurnaan teknis yang dinilai tidak diperlukan.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan terhadap komunitas penggemar teknologi mengungkapkan bahwa 62,65% responden menilai upaya Apple mengejar kesempurnaan pada iPhone lipat sebagai “pekerjaan sia-sia”. Sebaliknya, hanya 37,35% yang mengapresiasi pendekatan perfectionis perusahaan tersebut. Data ini menunjukkan pergeseran ekspektasi pasar yang kini lebih mengutamakan kehadiran produk inovatif dibandingkan penyempurnaan teknis berlebihan.
Fenomena ini terjadi di tengah kesuksesan Samsung Galaxy Z Fold 7 di pasaran global. Perangkat lipat terbaru Samsung tersebut dilaporkan terjual sangat baik, menciptakan tekanan kompetitif bagi Apple untuk segera merespons tren smartphone foldable. Banyak pengguna iOS mengungkapkan keinginan untuk memiliki perangkat serupa dengan antarmuka dan ekosistem Apple.

Menurut analisis industri, salah satu faktor utama penundaan iPhone lipat adalah obsesi Apple terhadap kualitas layar. Perusahaan dikabarkan ingin menciptakan layar lipat dengan crease atau lipatan yang benar-benar tak terlihat, bahkan ketika dilihat dari sudut tertentu di bawah pencahayaan tertentu. Padahal, teknologi saat ini belum memungkinkan realisasi target tersebut.
Faktanya, Samsung Galaxy Z Fold 7 telah membuktikan bahwa crease pada layar lipat praktis tidak terlihat selama penggunaan normal. Pengguna tidak lagi mempersoalkan keberadaan lipatan minimal tersebut, asalkan tidak mengganggu pengalaman visual. Kondisi ini mempertanyakan relevansi standar kesempurnaan yang diterapkan Apple untuk produk foldable pertamanya.
Apple diketahui telah melakukan berbagai upaya pengembangan iPhone lipat selama beberapa tahun terakhir. Seperti dilaporkan sebelumnya di Selular.id, perusahaan sempat mengindikasikan penundaan peluncuran hingga tahun 2027 karena berbagai kendala teknis. Namun, tekanan pasar dan perubahan preferensi konsumen mungkin memaksa Apple untuk mengevaluasi kembali timeline pengembangannya.
Dinamika pengembangan iPhone lipat Apple juga terlihat dari keputusan strategis perusahaan untuk memprioritaskan produk ini dibandingkan iPad lipat. Seperti diungkap dalam laporan Selular.id, Apple memutuskan menunda peluncuran iPad lipat hingga 2028 untuk lebih fokus pada penyelesaian iPhone lipat. Keputusan ini menunjukkan komitmen Apple terhadap segmen smartphone foldable, meski dengan timeline yang lebih panjang dari pesaing.
Aspek material dan teknologi layar menjadi perhatian khusus dalam pengembangan iPhone lipat. Laporan terbaru mengindikasikan Apple akan menggunakan Ultra-Thin Glass (UTG) dari Corning untuk layar lipatnya, dengan produksi massal yang rencananya dimulai pada September 2025. Pemilihan material ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan antara ketahanan dan kualitas visual.
Namun, perdebatan mengenai material terbaik untuk iPhone lipat masih berlanjut di kalangan analis. Seperti diungkap dalam analisis sebelumnya, terdapat perbedaan pendapat mengenai komposisi material optimal yang seharusnya digunakan Apple untuk produk foldable pertamanya. Perbedaan pandangan ini mencerminkan kompleksitas teknis yang dihadapi Apple dalam pengembangan iPhone lipat.
Permintaan pasar terhadap iPhone lipat juga didorong oleh kejenuhan terhadap desain smartphone konvensional. Pengguna Apple telah lama menantikan inovasi desain signifikan sejak peluncuran iPhone X pada 2017. Kehadiran iPhone lipat diharapkan dapat memberikan angin segar dalam lini produk Apple yang dinilai stagnan dalam beberapa tahun terakhir.
Fenomena ini mengingatkan pada periode sebelum peluncuran iPhone asli tahun 2007, ketika pasar smartphone didominasi oleh desain yang monoton. Apple saat itu berhasil merevolusi industri dengan pendekatan desain yang radikal. Kini, perusahaan menghadapi tantangan serupa di era smartphone lipat, dimana Samsung dan merek China telah lebih dulu menguasai pasar.
Respons Apple terhadap tekanan pasar ini akan menentukan posisinya dalam persaingan smartphone foldable. Meskipun telat memasuki pasar, Apple memiliki keunggulan dalam loyalitas pengguna dan integrasi ekosistem. Kombinasi faktor ini dapat menjadi pembeda utama ketika iPhone lipat akhirnya diluncurkan, terlepas dari apakah perangkat tersebut memenuhi standar kesempurnaan teknis yang selama ini diidamkan Apple.
Perkembangan terbaru ini menunjukkan bahwa pasar global telah matang untuk menerima iPhone lipat, bahkan tanpa kesempurnaan teknis mutlak yang selama ini menjadi concern Apple. Peluncuran produk foldable dari Apple diprediksi akan membawa dampak signifikan terhadap dinamika industri smartphone global, khususnya dalam memperluas adopsi teknologi layar lipat di kalangan pengguna iOS.

















































