Perjuangan Wanda Hamidah Ikut Berlayar ke Gaza, Kapal Bocor hingga Persediaan Bensin Hilang/Foto: Instagram @wandahamidahbsa
Jakarta, Insertlive -
Wanda Hamidah, salah satu artis Tanah Air ikut berlayar menuju Gaza untuk membawa bantuan kemanusiaan. Perempuan berusia 47 tahun ini mengaku dirinya tak sanggup melihat penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina akibat genosida oleh Israel.
Bintang film Imperfect ini menaiki kapal Kaiseer menuju Gaza. Ia menjadi satu-satunya perempuan yang ikut serta dalam pelayaran tersebut.
Wanda Hamidah dan tim berlayar sejak 16 September 2025 dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia. Mereka sempat terdampar di Port De Peche, Kellibia karena ada masalah di kapal.
Tak hanya itu, persediaan bensin mereka sempat hilang diduga tercebut ke laut.
"Kami terdampar di Kelibia, Tunisia. Ada sedikit masalah di kapal kami, yang telah kami perbaiki. Kami akan berlayar lagi besok, insyaallah," cerita Wanda Hamidah mengutip dari unggahan Instagramnya pada Minggu (21/9).
Wanda Hamidah dan tim kembali berlayar menuju Gaza usai kapal terdampar di Kelibia./ Foto: Instagram @wandahamidahbsa
Usai semalaman berada di Kelibia, Wanda dan rombongan pun kembali melanjutkan perjalanan menuju Gaza. Saat memasuki perairan Italia, cuaca buruk disertai angin kencang dan ombak besar menerjang kapal Wanda dan tim.
Rombongan mereka pun memutuskan untuk berhenti di Italia. Wanda Hamidah dan tim sampai di Porto Portopalo Di Capo Passero, Italia.
Mereka bertemu dengan kapal-kapal Global Sumud Flotilla, seperti Nusantara, Mali, dan Ala Edine, serta kapal observer.
"Day 3 kami meneruskan perjalanan ke Gaza, cuaca kurang bersahabat, angin kencang dan ombak besar membuat kami agak basah. Kemungkinan akan berhenti sebentar di Italia untuk pengisian bahan bakar," ujarnya.
Tak lama berangkat dari Porto Portopalo Di Capo Passero, kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran.
"Ada air yang masuk ke kapal kami, Kaiseer, kami berlayar kembali ke Partopalo, Sisilia. Semoga bisa diperbaiki, bismillah," terangnya.
Wanda Hamidah dan tim pun mendadak harus kembali dan bermalam di Portopalo untuk memperbaiki kapal.
Ibu satu anak ini pun tampak pasrah dan memilih untuk menyerahkan semua keputusan kepada Sang Maha Kuasa. Ia mengatakan hal ini tak membuatnya menyerah untuk membantu warga Palestina.
"Sekarang kita di sini, kapal kita harus diperbaiki dan ini hari Sabtu. Kapalnya cuma bisa diperbaiki karena orang-orang kerja hari Senin. Lillahi ta'ala, pokoknya aku sudah tawakal 100%. Jika Allah berikan jalan keluar kita tetap Gaza. Entah pakai kapal yang dibenerin atau ganti kapal. Doakan yang terbaik, maunya sih tetap pergi ke Gaza," tuturnya.
(naa/naa)
Tonton juga video berikut: