blq | CNN Indonesia
Kamis, 10 Apr 2025 19:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah delegasi negara berkunjung ke Amerika Serikat setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan pajak impor terhadap barang-barang asing.
Perwakilan dari Jepang, Korea Selatan, Thailand, Kamboja, Malaysia, hingga Indonesia ramai-ramai berencana berkunjung ke AS untuk membicarakan hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) pada Kamis (3/4) menyatakan akan mengirim delegasi tingkat tinggi ke Washington untuk bernegosiasi langsung soal tarif Trump. Delegasi tingkat tinggi itu yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Perindustrian Malaysia Tengku Zafrul Aziz pada Selasa (8/4) juga dikabarkan akan memimpin delegasi Negeri Jiran bertandang ke Washington akhir bulan ini guna mendiskusikan tarif resiprokal atau timbal balik yang dikenakan AS ke Malaysia, dikutip dari The Star.
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada Senin (7/4) juga menyampaikan pihaknya siap terbang ke AS jika Washington setuju untuk berdialog. Hun Manet pada kesempatan itu juga membantah bahwa Kamboja telah menarik pajak sebesar 97 persen terhadap produk-produk AS.
"Sejak Kamboja bergabung dengan WTO pada 2004, kami telah berkomitmen bahwa tarif pada produk-produk dari negara mana pun, termasuk AS, tak boleh lebih dari 35 persen. Pada faktanya, ekspor Kamboja ke AS rata-rata dikenai tarif 11 persen," ucapnya, dikutip dari Khmer Times.
Wakil Perdana Menteri Thailand Pichai Chunhavajira juga telah mengatakan akan mengunjungi AS dalam beberapa hari mendatang untuk membahas soal tarif ini.
Begitu pula dengan pelaksana tugas (Plt) Presiden Korea Selatan Han Duck Soo yang mengaku akan mengirim menteri perdagangannya ke AS untuk bernegosiasi, dilansir dari Anadolu Agency.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba juga disebut sedang mengirim tim untuk bernegosiasi dengan AS buntut tarif impor resiprokal 24 persen yang dikenakan Trump. Kabar itu disampaikan langsung oleh Trump melalui unggahan di media sosial.
"Dia mengirim tim top untuk bernegosiasi. Mereka telah memperlakukan AS dengan buruk dalam hal perdagangan. Mereka tak mau mobil kami, tapi kami punya jutaan mobil mereka. Begitu juga di bidang agrikultur dan banyak hal lainnya. Semuanya harus berubah," kata Trump.
Trump telah memperkenalkan tarif baru pada Rabu (2/3) yang menargetkan produk-produk dari negara yang mengenakan pajak impor terhadap barang-barang AS. Tarif itu disebut tarif resiprokal atau timbal balik.
Besaran pajak tersebut berbeda-beda di setiap negara. Meski begitu, Trump telah menetapkan batas minimal pemberian pajak, yakni sebesar 10 persen.
(bac)