Siapa IUSM yang Keluarkan Fatwa Ulama Dunia soal Jihad Lawan Israel?

4 days ago 10

Jakarta, CNN Indonesia --

International Union of Muslim Scholars (IUSM) atau Persatuan Ulama Muslim Internasional kembali menjadi sorotan dunia setelah mengeluarkan fatwa yang menyerukan jihad terhadap Israel.

Fatwa ini keluar menyusul agresi brutal Israel yang kembali berlangsung ke Jalur Gaza Palestina setelah sempat berhenti saat gencatan senjata berlaku antara Israel dan Hamas pada 19 Januari setelah 15 bulan berperang.

Dalam fatwa itu, Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS), Ali Al Qaradaghi, menyerukan seluruh negara Muslim "untuk segera campur tangan secara militer, ekonomi, dan politik demi menghentikan genosida dan kehancuran total ini, sesuai dengan mandat mereka".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketidakmampuan pemerintah Arab dan Islam dalam membela Gaza saat sedang dihancurkan, menurut hukum Islam, merupakan kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza," kata Qaradaghi dalam fatwa yang berisi sekitar 15 poin tersebut.

"Diharamkan memberikan dukungan kepada musuh kafir [Israel] dalam upayanya memusnahkan umat Muslim di Gaza, dalam bentuk apa pun," ujar Qaradaghi menambahkan seperti dikutip Middle East Eye pada Selasa (8/4).

Qaradaghi dikenal sebagai salah satu tokoh agama paling dihormati di kawasan Timur Tengah. Fatwa yang dikeluarkannya memiliki bobot besar di kalangan 1,7 miliar Muslim Sunni di dunia.

Fatwa merupakan keputusan hukum Islam yang tidak mengikat dan biasanya dikeluarkan oleh ulama terkemuka. Ulama merilis fatwa berdasarkan Al Quran atau sunnah (perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW).

Siapa IUSM?

IUSM merupakan organisasi ulama yang didirikan pada 2004 dan bermarkas di Doha, Qatar, dengan cabang atau kehadiran aktif di sejumlah kota besar seperti Istanbul, Turki. Organisasi ini mengeklaim terdiri dari sekitar 95 ribu ulama dan 67 organisasi Islam dari berbagai belahan dunia.

Pendiri sekaligus pemimpin pertama IUSM adalah Syaikh Yusuf Al Qaradawi, seorang ulama Mesir-Qatar yang dikenal luas di dunia Islam, namun juga dianggap kontroversial.

Qaradawi memiliki pengaruh besar dalam jaringan Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) dan dikenal karena pernyataan-pernyataan kerasnya, termasuk mendukung aksi bom bunuh diri terhadap warga sipil Israel saat gerakan Intifada Palestina.

Pandangannya yang keras membuat ia dicap sebagai tokoh radikal oleh sejumlah negara Barat dan beberapa negara Arab.

Meski kerap dikaitkan dengan pandangan politik tertentu, IUSM memposisikan dirinya sebagai wadah pemersatu ulama lintas mazhab dan negara. Visi mereka adalah membangun solidaritas umat Muslim global serta membimbing masyarakat Muslim berdasarkan prinsip-prinsip Islam yang moderat namun tegas terhadap ketidakadilan.

Dalam berbagai pernyataannya, IUSM menyerukan persatuan umat, dukungan terhadap perjuangan Palestina, serta penolakan terhadap kolonialisme dan penjajahan modern. Organisasi ini juga aktif dalam merespons isu-isu dunia Islam, mulai dari krisis Suriah, Rohingya, hingga Islamofobia di Barat.

Meskipun fatwa-fatwa IUSM tidak mengikat secara hukum, pengaruhnya cukup besar di kalangan umat Sunni, terutama di Timur Tengah, Asia Selatan, dan komunitas diaspora Muslim. Fatwa mereka kerap menjadi referensi moral dan politis bagi individu, organisasi, dan bahkan pemerintah yang selaras secara ideologis.

Kritik ke IUSM

Tak sedikit pihak yang mengkritik IUSM karena dianggap terlalu politis dan condong ke agenda tertentu, terutama yang sejalan dengan Ikhwanul Muslimin.

Sejumlah negara Arab seperti Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab bahkan sempat memasukkan IUSM ke dalam daftar organisasi teroris karena dianggap menghasut ekstremisme.

Meski begitu, di mata banyak pendukungnya, IUSM dianggap sebagai suara independen ulama yang berani bersuara lantang ketika banyak institusi keagamaan arus utama memilih diam.

Dikutip The Washington Post, IUSM menjadi salah satu organisasi ulama Muslim yang vokal mendukung Qatar di tengah konflik diplomatik dengan Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya sekitar 2017-2021.

IUSM juga memiliki sikap politik yang vokal, termasuk mendukung kemerdekaan Palestina, mengecam aksi pembakaran Al-Qur'an di Eropa, serta menentang rezim Bashar al-Assad di Suriah.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi