Jakarta, Gizmologi – vivo X Fold5 ini mengklaim membawa standar durabilitas paling tinggi dalam sebuah smartphone foldable sejauh ini. Bukan hanya sekadar tipis atau ringan, vivo menekankan bahwa perangkat ini lolos beragam sertifikasi ketahanan air, debu, hingga uji buka-tutup lipatan yang diklaim paling ekstrem.
Jadi, bisa dikatakan bahwa vivo memang ingin mengangkat sebuah branding dengan menenkankan bahwa X Fold5 ini menjai smartphone foldable dengan durable yang tinggi. Ya, bisa dikatakan ini merupakan sebuah KSP yang ingin ditonjolkan.
Klaim tersebut tentu terdengar menggiurkan bagi konsumen yang selama ini skeptis. Namun, di balik janji durabilitas, pertanyaan besar tetap muncul: apakah foldable benar-benar bisa diandalkan sebagai perangkat harian dalam jangka panjang, atau hanya sekadar inovasi yang masih butuh waktu untuk matang?
Baca Juga: Canggihnya HP Lipat vivo X Fold5, Ringan tapi Baterai 6.000mAh
Durabilitas Jadi Senjata Utama vivo X Fold5

Dalam presentasinya, vivo menekankan bahwa X Fold5 sudah melalui uji coba ketahanan yang jauh lebih ketat dibanding generasi sebelumnya. Perangkat ini memiliki sertifikasi IPX8 dan IPX9 yang berarti tahan air dalam kondisi ekstrem, serta IP5X yang membuatnya lebih terlindungi dari debu. Klaim ini menjadikan X Fold5 sebagai foldable dengan sertifikasi paling lengkap di kelasnya saat ini.
Tidak berhenti di situ, vivo juga menyebut bahwa engsel perangkat sudah diuji hingga 600 ribu kali lipatan. Bahkan, pengujian dilakukan bukan hanya dalam kondisi normal, melainkan juga ketika ponsel berada di dalam air. Engsel tersebut juga dirancang menggunakan material carbon fiber agar lebih ringan sekaligus tahan lama, dengan bobot keseluruhan perangkat hanya 236 gram.
Durabilitas ini dipadukan dengan desain layar lipat berukuran besar yang tetap terasa tipis. vivo ingin membuktikan bahwa foldable tak lagi harus kompromi antara desain futuristis dan ketahanan fisik. Namun, tentu saja klaim ini masih akan diuji lebih lanjut ketika perangkat sampai di tangan pengguna.
Tantangan Foldable di Pasar Smartphone

Meski klaim durabilitas terdengar meyakinkan, foldable masih punya tantangan besar di pasar global. Konsumen masih mengingat kasus generasi awal smartphone lipat yang kerap bermasalah pada layar maupun engsel. Sejumlah produsen juga masih menghadapi biaya produksi tinggi yang membuat harga jual perangkat ini sulit dijangkau banyak orang.
vivo X Fold5 dipasarkan dengan harga Rp24,9 juta di Indonesia. Harga ini menempatkannya di segmen premium, bersaing langsung dengan Samsung Galaxy Z Fold maupun sejumlah foldable lain yang mulai masuk pasar. Di titik ini, vivo perlu membuktikan bahwa harga tinggi tersebut sebanding dengan daya tahan yang dijanjikan.
Selain itu, meski tren foldable terus tumbuh, adopsinya belum sebesar smartphone konvensional. Ada kalangan pengguna yang masih menunggu bukti nyata bahwa teknologi ini sudah cukup matang untuk dipakai harian tanpa khawatir. Maka, meski inovasi terus hadir, tantangan foldable ada pada bagaimana produsen bisa meyakinkan pasar luas, bukan hanya penggemar teknologi.
Dengan sederet klaim durabilitas, dan mulai dari sertifikasi air dan debu, material engsel carbon fiber, hingga uji lipatan ekstrem—vivo X Fold5 jelas ingin mengubah persepsi foldable dari sekadar perangkat gaya menjadi perangkat yang benar-benar tahan dipakai sehari-hari. Namun, pada akhirnya waktu dan pengalaman konsumen yang akan membuktikan apakah klaim ini sesuai realitas.
Bagaimana menurut Gizmo Friends, apakah vivo X Fold5 sudah cukup bikin kalian percaya bahwa smartphone lipat kini bisa diandalkan tanpa rasa khawatir?
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.