10 Juta Rekening Penerima Bansos Salah Sasaran, Said Didu: Penyelenggara Harus Tanggung Jawab

6 hours ago 4

Said Didu

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap 10 juta penerima rekening Bantuan Sosial (Bansos) salah sasaran. Hal itu menuai sorotan.

Salah satunya dari eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu. Ia meminta penyelenggara mesti bertanggung jawab.

“Jahat - penyelenggara harus bertanggung jawab,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Selasa (8/7/2025).

Sebelumnya, PPATK mengungkap telah membekukan sekitar 10 juta rekening penerima bantuan sosial (bansos) dengan total saldo mencapai lebih dari Rp2 triliun.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyebut sebagian besar dari rekening tersebut sudah lama tak digunakan.
“Jutaan rekening itu terindikasi sudah tidak aktif (dorman) lebih dari 5 tahun, namun masih memiliki nilai saldo,” ungkap Ivan, Senin (8/7/2025).

Tak hanya itu, pihaknya juga mendapati sejumlah rekening penerima bansos dengan saldo tinggi, yang menurut PPATK tidak layak menerima bantuan tersebut.

"Yang menurut penilaian kami tidak tepat sebagai penerima bansos. Rekening penerima bansos yang menggunakan untuk kepentingan lain yang tidak sesuai. Ada rekening bansos yang dipergunakan untuk bermain judol," ujar Ivan.

PPATK menemukan bahwa lebih dari 550 ribu penerima bansos ternyata terlibat aktif dalam aktivitas judi online (judol).

Mengacu pada data Nomor Induk Kependudukan (NIK), para penerima bansos ini tercatat telah mentransfer dana sekitar Rp900 miliar ke akun judi online melalui lebih dari 7 juta transaksi sepanjang tahun 2024.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi