6 Negara Asia Paling Rawan Gempa, Apa Saja?

Jakarta, Insertlive -

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam bumi.

Bencana ini ditandai dengan patahnya lapisan batu pada kerak bumi sehingga menghasilkan gelombang seismik yang menyebabkan getaran atau guncangan di permukaan bumi.

Gempa bumi menjadi salah satu bencana yang mematikan. Fenomena ini bisa terjadi kapan saja dan bersifat merusak bangunan, infrastruktur, dan dapat menelan korban jiwa.

Hingga saat ini pun, belum ada teknologi yang bisa mendeteksi dan memprediksi kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi.

Meski gempa bumi terjadi tanpa bisa diprediksi lokasi dan waktunya, ada beberapa negara di dunia yang memiliki potensi gempa bumi yang tinggi karena letaknya di persimpangan lempeng tektonik yang aktif.

Seperti enam negara yang berada di Asia yang akan dibahas berikut ini. Enam negara ini termasuk dalam negara rawan gempa bumi dan masyarakatnya diminta selalu waspada akan bencana alam ini. Negara apa saja? Berikut daftarnya:

1. Jepang

Jepang merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik paling tinggi di dunia. Negara ini terletak di pertemuan empat lempeng tektonik (Amerika Utara, Pasifik, Filipina, dan Eurasia) yang menjadikannya sangat rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Berdasarkan data, Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun. Gempa terbesar terakhir Jepang dengan kekuatan 9,1 SR terjadi pada 11 Maret 2011.

Pusat gempa saat itu berada di Honshu dan menghasilkan tsunami dengan gelombang hingga 38,8 meter. Peristiwa ini tercatat menelan korban hampir 20 ribu jiwa.

2. Indonesia

Serupa dengan Jepang, Indonesia juga berada di Cincin Api Pasifik dan merupakan pertemuan dari beberapa lempeng tektonik besar (Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik).

Letak ini menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi, bahkan yang berkekuatan besar. Indonesia terakhir kali tercatat mengalami gempa besar berkekuatan 7,4 SR pada 28 September 2018.

Gempa yang berpusat di kawasan lembah Palu tersebut mengakibatkan tsunami dengan ketinggian 1,5 meter dan memakan korban jiwa hingga lebih dari 2 ribu orang.

3. China

China terletak di atas Lempeng Eurasia, sebagian Lempeng India, dan sebagian kecil Lempeng Laut Filipina. Lokasi ini membuat China sangat aktif secara seismik dan telah mengalami banyak gempa bumi dahsyat sepanjang sejarahnya.

Kabar terbaru, China mengeluarkan peringatan ancaman tsunami setinggi 30 sentimeter hingga satu meter yang diperkirakan menyapu wilayah timur negara itu. Peringatan ini dikeluarkan usai gempa 8,7 SR yang terjadi di Rusia.

4. Filipina

Sebagai negara kepulauan yang juga berada di Cincin Api Pasifik, Filipina sering dilanda gempa bumi dan badai tropis.

Pada Juni 2025, Filipina diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,3 dengan pusatnya sekitar 374 km di sebelah timur Pulau Davao.

Beruntung, gempa tersebut tidak disertai ancaman tsunami dan tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.

5. Nepal

Gempa bumi juga umum terjadi di Nepal karena negara ini menjadi salah satu daerah seismik paling aktif di dunia.

Gunung-gunung di Nepal merupakan konsekuensi dari pergerakan lempeng tektonik India yang berada di bawah Lempeng Eurasia yang sangat rawan terjadi gempa.

6. Turki

Turki sering dilanda gempa karena lokasinya yang dekat dengan beberapa jalur patahan utama dan terjepit di antara Lempeng Eurasia, Lempeng Afrika, dan Lempeng Arab.

Pada Tanggal 6 Februari 2023, gempa bumi brutal beruntun melanda Turki selatan dan tengah. Gempa pertama terjadi di 34 km barat kota Gaziantep pada pukul 04.17 waktu setempat

Gempa tersebut merupakan gempa bumi terkuat dan paling brutal sejak Gempa bumi Erzincan 1939, dan tercatat sebagai gempa bumi terkuat kedua di negara itu.

(dia/and)