Akmal: Indonesia Perlu Anut Paspor Ganda untuk Bantu Atlet Diaspora

1 week ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menyebut Indonesia perlu menganut sistem paspor ganda untuk membantu atlet diaspora yang ingin membela Timnas Indonesia.

Akmal menyampaikan pendapatnya dalam pemaparan hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia terkait sikap publik terhadap naturalisasi Timnas Indonesia, Selasa (5/11).

"Saya teringat pernyataan Menpora [Dito Ariotedjo] yang ingin naturalisasi atlet di cabang olahraga selain sepak bola. Ini akan menambah pekerjaan Komisi X DPR RI dan lembaga lain. Tapi untuk meringankannya, sudah seharusnya kita tidak lagi menganut satu paspor," kata Akmal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan dua paspor bisa mengakomodasi atlet diaspora yang punya potensi untuk membela Indonesia," ucap Akmal menambahkan.

Saat ini Indonesia menganut azas kewarganegaraan tunggal. Artinya, siapapun yang ingin mendapatkan status WNI wajib melepaskan kewarganegaraan lama.

Dalam konteks sepak bola, Akmal yang juga koordinator Save Our Soccer itu mencatat ada 108 pesepakbola keturunan asing yang jadi WNI. Sebanyak 15 pemain di antaranya, masih bermain aktif di Timnas Indonesia saat ini.

"Naturalisasi bukan hal yang pertama kali di Indonesia. Ketika di Piala Dunia 1938, ada pemain-pemain keturunan Belanda dan China yang ikut main," ujar dia.

"Tapi bisa bermasalah ke depan, karena ini bisa jadi bom waktu kalau prestasi Timnas Indonesia turun. Ketika itu terjadi, akan banyak orang yang mengkritik proses [naturalisasi] ini," ia melanjutkan.

Karenanya, Akmal menganggap naturalisasi merupakan langkah jangka pendek yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pencapaian. Ia berharap, PSSI turut fokus dalam persoalan esensial lainnya seperti kompetisi dan pembinaan usia dini.

"Proses naturalisasi ini adalah jangka pendek. Seperti yang dilakukan Jepang yang dulunya bukan tim besar. Mereka revolusi sepak bola pada 1992 di J-League," ucapnya.

Menanggapi pendapat Akmal, Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menyatakan naturalisasi pemain bukan satu-satunya fokus PSSI untuk mengembangkan sepak bola Indonesia.

"Ini evaluasi juga untuk kami karena naturalisasi membuahkan pemain yang baik. Survei ini mewakili masyarakat Indonesia dan sangat baik bagi kami. Tapi naturalisasi bukan satu-satunya hal yang dikerjakan PSSI. Bersamaan dengan itu PSSI juga berupaya untuk memperbaiki kompetisi seperti Liga 1, Liga 2 dan sebagainya," kata Arya.

"Dalam 1-2 tahun mendatang, kami berencana pakai VAR untuk Liga 2. Ini karena VAR membantu Liga 1 lebih baik. Kita salah satu negara di Asia yang lebih dulu pakai VAR," ia menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/rhr)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi