CNN Indonesia
Selasa, 05 Nov 2024 20:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali menyebut naturalisasi merupakan keniscayaan atau hal yang pasti dalam sepak bola, termasuk untuk Timnas Indonesia.
Karena itu FIFA membolehkan setiap negara melakukan naturalisasi. Dalam pasal 19 statuta FIFA menjelaskan, syarat melakukan naturalisasi adalah pemain lahir di negara bersangkutan, ayah atau ibu kandungnya lahir di negara terkait, kakek atau neneknya lahir di negara terkait, pemain telah tinggal di negara terkait selama 5 tahun saat usianya mencapai 18 tahun.
"Jadi dari 4 syarat naturalisasi ini, jika ada salah satu syarat tersebut maka FIFA membolehkan proses naturalisasi," kata Akmal dalam pemaparan hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia terkait dengan kinerja PSSI, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Akmal, naturalisasi bukan barang baru dalam sepak bola. Tercatat sudah 108 pemain sepak bola mendapatkan naturalisasi sejak zaman Cristian Gonzalez hingga kini. Angka tersebut belum termasuk pemain yang ada di era 1950-an.
"Jadi pada saat kita bermain Piala Dunia 1938, itu adalah pertama kalinya ada naturalisasi, ada yang berdarah Indonesia asli, ada yang berdarah China, ada yang berdarah Belanda, ada yang keturunan Maluku Belanda," ucap Akmal.
Meski begitu, Akmal yang juga koordinator Save Our Soccer mengingatkan, naturalisasi bisa menjadi bom waktu, terutama saat prestasi atau performa Timnas Indonesia menurun.
"Kita ini sebenarnya mengikuti strategi Jepang, dahulu mereka juga melakukan naturalisasi tapi hanya untuk jangka pendek untuk mengangkat performa Tim nasional Jepang. Karena Jepang sebelumnya itu tim yang tidak ada apa-apanya," tutur Akmal.
Dalam hasil survei Indikator itu sebanyak 54,5 persen responden tidak mempermasalahkan jumlah pemain naturalisasi. Sementara 31,5 persen responden setuju dengan terlalu banyaknya pemain naturalisasi.
"Dengan lonjakan timnas dalam peringkat FIFA, mayoritas publik memberi apresiasi yang tinggi dengan peningkatan kualitas permainan timnas. [Sebanyak] 80,3 persen mayoritas bilang kualitas timnas saat ini bagus dan sangat bagus. Umumnya mereka merasa level timnas sudah jauh meningkat," kata Direktur Indikator, Burhanuddin Muhatadi.
(sry/rhr)