Jakarta, Gizmologi – Persaingan tablet di kelas menengah makin sengit, terutama untuk kategori yang menyasar kreator konten dan pengguna produktif. Banyak brand mencoba menghadirkan layar besar, chipset kencang, hingga fitur AI yang semakin populer. Namun, tidak semua tablet benar-benar mampu menjadi perangkat kerja yang bisa diandalkan untuk jangka panjang. Inilah yang membuat kategori Best Tablet for Creators di Indonesia Gadget Award (IGA) 2025 terasa relevan, kategori yang menilai bukan hanya performa, tetapi juga pengalaman penggunaan.
Moto Pad 60 Pro keluar sebagai pemenang, mengalahkan sejumlah kandidat yang sebenarnya juga solid. Motorola terlihat cukup percaya diri menghadirkan tablet yang bukan cuma besar secara layar, tetapi juga matang dari sisi software dan fungsionalitas. Sebagian besar kreator yang menggunakannya menilai bahwa perangkat ini benar-benar bisa menjadi workstation portabel berkat kombinasi MediaTek Dimensity 8300 dan layar 12,7 inci yang lapang.
Meski begitu, tablet ini tentu tetap punya area kompromi yang mungkin tidak cocok untuk semua orang. Dimensity 8300 memang kencang, tapi bukan chipset flagship. Desainnya elegan namun minim aksesoris pihak ketiga. Fitur AI-nya lengkap, tetapi tidak semua orang merasa fitur tersebut penting dalam workflow mereka. Namun jika melihat harga dan segmen yang dituju, Moto Pad 60 Pro menawarkan value yang sulit diabaikan. Berikut alasan kenapa tablet ini layak masuk radar pembeli.
Performa Multitasking Stabil, Cocok untuk Workflow Kreator

Hal pertama yang menjadi nilai jual utama Moto Pad 60 Pro adalah performanya. MediaTek Dimensity 8300 memang bukan chipset paling premium, tetapi cukup bertenaga untuk kebutuhan produktivitas berat seperti editing ringan, riset paralel, hingga membuka banyak aplikasi sekaligus. Motorola juga memasangkan chipset ini dengan Android 15 dan RAM 8GB, membuat pengalaman multitasking terasa lebih mulus.
Kapasitas baterai 10.200mAh juga memberi ruang yang luas bagi pengguna untuk bekerja seharian. Motorola mengklaim bahwa tablet ini dapat menemani aktivitas sehari penuh tanpa harus terus mencari colokan, dan dalam pengujian umum, klaim ini terasa cukup realistis. Bagi kreator konten, ketahanan seperti ini sangat berarti, khususnya ketika digunakan untuk photoshoot, mobile editing, atau bekerja di luar ruangan.
Menariknya lagi, Motorola cukup percaya diri menyebut bahwa Moto Pad 60 Pro bisa menggantikan laptop untuk penggunaan harian. Klaim ini memang cukup berani, tetapi tidak berlebihan mengingat ukuran layarnya yang besar dan optimasi multitasking di Android 15. Split-screen terasa lega, drag-and-drop antar aplikasi berjalan lancar, dan navigasi terasa natural layaknya laptop ringan berbasis Android.
Desain Minimalis, Warna Unik, dan Port yang Lengkap
Dari sisi desain, Motorola membawa pendekatan yang lebih elegan ketimbang “techy look” yang umum di tablet Android mid-range. Moto Pad 60 Pro hadir dengan desain minimalis dan warna Pantone Bronze Green, sebuah pilihan warna yang jarang kita temui di pasar tablet. Warna ini memberi kesan profesional dan berbeda dari tablet kebanyakan yang biasanya bermain aman dengan hitam atau abu-abu.
Kelengkapan port juga menjadi nilai tambah. Motorola menyertakan USB-C untuk charging dan transfer data, slot microSD untuk ekspansi memori, serta Pogo Pin Connector untuk aksesori tambahan seperti keyboard. Meski belum banyak aksesori pihak ketiga yang mendukung, keberadaan pogo pin membuka peluang bagi pengguna yang ingin menjadikan tablet ini sebagai perangkat kerja utama.
Untuk kamera, Motorola memberikan modul 13MP di bagian belakang dan 8MP di depan. Kualitas foto kamera tablet memang bukan prioritas utama, namun untuk kebutuhan conference call, kelas online, atau meeting virtual, kameranya sudah lebih dari cukup.
Fitur AI Lengkap dan Sudah Terintegrasi
Salah satu keunggulan Moto Pad 60 Pro yang sering diapresiasi pengguna adalah fitur AI-nya. Bukan sekadar tambahan, tetapi fitur yang benar-benar siap dipakai tanpa instalasi manual. Salah satu yang paling sering digunakan adalah Circle to Search, fitur berbasis AI yang memungkinkan pengguna mencari informasi dengan mudah hanya dengan melingkari objek di layar yang berguna untuk riset cepat saat membuat konten.
Fitur AI lainnya membantu produktivitas, mulai dari optimasi multitasking hingga peningkatan efisiensi penggunaan aplikasi tertentu. Kehadiran AI langsung di level sistem ini membuat tablet lebih responsif terhadap kebiasaan pengguna dan membantu mempercepat workflow kreatif.
Namun perlu dicatat, tidak semua kreator akan merasa fitur AI ini sangat wajib. Beberapa mungkin tetap mengandalkan aplikasi profesional pihak ketiga. Tapi untuk pengguna yang ingin produktivitas instan tanpa ribet, fitur bawaan Moto Pad 60 Pro memberikan nilai tambah yang signifikan.
Dengan harga Rp6.099.000 untuk konfigurasi 256GB + 8GB, Moto Pad 60 Pro menawarkan kombinasi layar besar, performa stabil, fitur AI lengkap, serta desain elegan yang jarang ditemukan di kelasnya. Tablet ini cocok untuk kreator konten, mahasiswa, pekerja kantoran, hingga pengguna kasual yang ingin perangkat besar untuk konsumsi media dan produktivitas.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.















































