Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih Skateboard Malaysia, Mariss Khan, mengungkap alasan memeluk atlet Indonesia Basral Graito Hutomo usai meraih medali emas pada SEA Games 2025.
Momen Basral Graito Hutomo dipeluk ofisial Malaysia usai meraih medali emas SEA Games 2025 viral di media sosial.
Suasana dramatis, emosional, dan penuh haru mewarnai detik-detik usai kemenangan wakil Indonesia, Basral Graito Hutomo, di nomor extreme skateboard street putra pada SEA Games 2025 Thailand, Minggu (14/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basral tampil gemilang dalam final yang berlangsung di SAT Extreme Sports Park. Atlet muda Indonesia itu berhasil menyabet medali emas setelah mengumpulkan total 166,67 poin, sekaligus menambah pundi-pundi emas kontingen Merah Putih di ajang olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut.
Petkiree yang meraih medali perak dengan 153,22 poin, serta rekan senegaranya Sianggoueng Thawatchai yang harus puas dengan perunggu usai mencatatkan 152,31 poin.
Usai memastikan kemenangan, emosi Basral pecah. Ia tampak menangis di arena sebelum dihampiri oleh rekan-rekannya dan ofisial tim Indonesia.
Momen yang paling menyita perhatian terjadi ketika pelatih tim Malaysia Mariss Khan tiba-tiba berlari masuk ke arena dan turut memeluk Basral.
Aksi tersebut terekam kamera dan viral di media sosial. Banyak warganet memuji sikap pelatih Malaysia yang dinilai tulus dan menjunjung tinggi nilai sportivitas.
Usai kembali ke Malaysia setelah SEA Games 2025, Mariss Khan mengungkap alasannya ikut memeluk Basral.
"Siapa-siapa yang berada dalam momen itu akan membuat hal yang sama. Secara teori, Basral seharusnya menang. Dia gagal pada percobaan keduanya," kata Mariss Khan kepada Astro Arena dikutip dari Stadium Astro.
"Saat itu, Thailand memimpin perolehan poin dan menunggu untuk memenangkan kejuaraan. Ketika kami melihat dia berhasil mendarat pada percobaan terakhirnya, kami berlari untuk merayakan keberhasilannya," ujar Mariss menambahkan.
Mariss Khan mengatakan saat itu dia mengesampingkan soal perbedaan negara.
"Saat itu, saya berpikir 'kesampingkan semuanya! Ini momen saya!' Lagipula, kita sudah saling kenal sejak lama. Inilah keindahan skateboard jalanan. Kita tidak bersaing dengan lawan, melainkan berjuang melawan rintangan," ucap Mariss Khan.
"Dia yang terakhir. Jadi kami sangat gembira," kata Mariss Khan menambahkan.
(rhr)

5 hours ago
2
















































