CNN Indonesia
Rabu, 04 Des 2024 06:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menganggap Kylian Mbappe menunjukkan sikap dewasa dan tak egois ketika membiarkan Jude Bellingham mengambil penalti dalam duel lawan Getafe akhir pekan lalu.
Madrid mendapat penalti di menit ke-30 namun Mbappe memilih melewatkan kesempatan untuk jadi eksekutor. Jude Bellingham lalu menjadi eksekutor dan berhasil mengubah kedudukan jadi 1-0.
Terkait hal tersebut, Ancelotti tidak mau pusing. Bagi Ancelotti, pemain bisa berdiskusi di lapangan soal penentuan eksekutor penalti. Hal itulah yang bakal kembali dilakukan bila Madrid kembali mendapat penalti dalam duel lawan Athletic Bilbao, Kamis dini hari mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bellingham atau Mbappe, salah satu dari keduanya, siapapun yang dalam kondisi terbaik," ucap Ancelotti dalam sesi konferensi pers, dikutip dari ESPN.
Ancelotti lalu menekankan pilihan Mbappe untuk tidak jadi eksekutor dalam laga lawan Getafe sebagai bentuk kedewasaan. Namun Ancelotti mengakui mungkin ada pihak-pihak yang menilai Mbappe merasa tidak nyaman jadi eksekutor setelah gagal mencetak gol saat menendang penalti ketika lawan Liverpool
"Ini bukanlah sebuah perdebatan. Memang selalu ada dua sisi untuk melihat. Terkait hal yang dilakukan Mbappe saat lawan Getafe, mungkin kalian melihatnya sebagai tindakan ketidaknyamanan."
"Namun bisa juga kalian melihat hal itu seperti yang kami lihat, sebuah bentuk tanggung jawab dan rasa tidak egois," ujar Ancelotti.
Ancelotti menekankan bahwa Mbappe adalah sosok pemain yang luar biasa. Namun ia selalu menempatkan kepentingan tim.
"Dia adalah pemain dengan talenta luar biasa, dia mungkin talenta terbesar di dunia sepak bola dan dia menempatkan itu untuk kepentingan tim," kata Ancelotti.
(ptr/ptr)