Jakarta, Gizmologi – ASUS memperkenalkan teknologi baru bernama “Level Sense” melalui lini terbarunya, GeForce RTX 5090 ROG MATRIX. Fitur ini dirancang untuk mendeteksi kemiringan GPU secara real-time dan memberikan peringatan jika posisi kartu mulai menurun. Dengan inovasi ini, ASUS berupaya menjaga kestabilan performa sekaligus memperpanjang usia komponen, terutama bagi pengguna kelas enthusiast yang menggunakan GPU dengan ukuran masif.
Selain itu, ASUS menanamkan berbagai peningkatan struktural dan material dalam RTX 5090 ROG MATRIX, termasuk penggunaan lapisan PCB tembaga setebal 3 oz yang meningkatkan pembuangan panas dan efisiensi daya. Langkah ini memperlihatkan bahwa ASUS tidak hanya berfokus pada performa, tetapi juga pada ketahanan fisik dan pengalaman pengguna jangka panjang.
Baca Juga: ASUS Hadirkan Mini PC ROG GR70 Gaming, Performa Desktop dalam Ukuran Kompak
Fitur “Level Sense” Deteksi Kemiringan GPU Secara Real-Time

Fitur utama yang menjadi sorotan adalah Level Sense, sistem pemantauan kemiringan yang ditanam langsung di dalam GPU. RTX 5090 ROG MATRIX menyematkan sensor Bosch Sensortec BMI323, sebuah inertial measurement unit (IMU) berukuran mini yang menggabungkan akselerometer dan giroskop untuk mendeteksi pergeseran posisi. Sensor ini terhubung dengan perangkat lunak ASUS GPU Tweak, memungkinkan pengguna menerima notifikasi otomatis bila GPU mengalami penurunan posisi, bahkan dalam skala sangat kecil.
ASUS menjelaskan bahwa teknologi dari RTX 5090 ROG MATRIX ini bekerja terus-menerus selama sistem aktif, sehingga mampu memberikan deteksi dini terhadap potensi penurunan atau tekanan berlebih pada slot PCIe. Ini sangat relevan bagi pengguna yang jarang memindahkan desktop mereka dan tidak memperhatikan perubahan kecil pada posisi komponen internal. Dalam jangka panjang, fitur ini bisa membantu mencegah kerusakan motherboard akibat tekanan fisik yang tidak disadari.
Bagi model besar seperti ROG ASTRAL RTX 5090 yang memiliki bobot sekitar 3 kilogram, Level Sense menjadi fitur yang krusial. Meski desain pendingin besar memberikan performa termal luar biasa, beratnya tetap menjadi risiko mekanis. Dengan adanya deteksi otomatis ini, ASUS mencoba menghadirkan solusi yang bukan hanya teknologis, tetapi juga preventif terhadap kerusakan hardware.
Desain Kuat dengan PCB Tembaga dan Fokus pada Efisiensi
Selain fitur pendeteksi posisi, ASUS juga membekali RTX 5090 ROG MATRIX dengan sejumlah penyempurnaan pada desain papan sirkuitnya. Penggunaan lapisan tembaga 3 Oz pada PCB bertujuan untuk memperkuat daya tahan fisik sekaligus meningkatkan pembuangan panas dan stabilitas daya antar komponen. Pendekatan ini memungkinkan performa yang lebih konsisten, terutama dalam kondisi beban berat atau saat melakukan overclocking.
Meski demikian, peningkatan pada struktur PCB ini turut menambah bobot keseluruhan GPU RTX 5090 ROG MATRIX, yang menjadi alasan utama di balik integrasi fitur Level Sense. ASUS mengakui bahwa kartu grafis modern memang semakin besar dan kompleks, sehingga perhatian terhadap faktor mekanis kini sama pentingnya dengan performa dan efisiensi termal.
ASUS juga memastikan seluruh fungsionalitas GPU dapat diakses melalui perangkat lunak GPU Tweak, di mana pengguna bisa memantau suhu, beban kerja, kecepatan kipas, hingga stabilitas posisi kartu. Pendekatan ini menandakan upaya ASUS untuk memberikan kendali penuh kepada pengguna atas kondisi fisik dan performa sistem mereka.
Peluncuran Terbatas untuk Pasar Premium
ASUS memastikan bahwa GeForce RTX 5090 ROG MATRIX akan hadir dalam jumlah terbatas—hanya 1.000 unit yang akan dipasarkan di seluruh dunia. Dengan eksklusivitas ini, kartu grafis tersebut ditujukan bagi kalangan pengguna premium yang mengutamakan performa ekstrem dan keandalan jangka panjang.
Meski ASUS belum mengumumkan jadwal peluncuran pastinya, berbagai bocoran menunjukkan bahwa GPU ini akan segera hadir di pasar global dalam waktu dekat. Harga resmi pun belum diungkap, namun mengingat statusnya sebagai varian ROG MATRIX, angka yang ditawarkan diperkirakan akan berada di segmen tertinggi.
Di sisi lain, beberapa pengamat industri menilai bahwa langkah ASUS memperkenalkan fitur fisik seperti Level Sense adalah bentuk respons terhadap tren GPU berukuran besar yang semakin menjadi norma di pasar high-end. Jika terbukti efektif, teknologi serupa kemungkinan akan diadopsi oleh produsen lain di masa mendatang.
Dengan kehadiran ROG MATRIX RTX 5090, ASUS tidak hanya memperkuat posisinya di segmen GPU premium, tetapi juga memperkenalkan paradigma baru dalam menjaga integritas fisik perangkat keras. Di era di mana performa dan ukuran GPU terus meningkat, perhatian terhadap aspek mekanis seperti ini menjadi langkah yang patut diapresiasi.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.













































