Jakarta, Gizmologi – ASUS ROG Ally Xbox dan ROG Xbox Ally X merupakan hasil kolaborasi dengan Microsoft yang mencoba menghadirkan pengalaman gaming portabel berbasis Windows sebagai tandingan langsung untuk Steam Deck dari Valve.
Microsoft sendiri menegaskan bahwa mereka telah melakukan banyak optimalisasi agar Windows bisa berjalan lebih efisien di perangkat handheld, terutama pada aspek kontrol sentuh dan manajemen daya. Namun, hasil uji terbaru menunjukkan bahwa sistem operasi berbasis Linux masih unggul dalam beberapa aspek performa dan stabilitas.
Temuan tersebut datang dari kanal YouTube Cyber Dopamine, yang melakukan pengujian pada ROG Xbox Ally X menggunakan Bazzite, distro Linux yang meniru pendekatan SteamOS milik Valve. Dalam pengujiannya, Cyber Dopamine menemukan bahwa fungsi sleep dan resume berjalan lebih cepat dan lebih stabil di Linux dibandingkan Windows. Selain itu, sejumlah game juga menunjukkan peningkatan frame rate yang cukup signifikan ketika dijalankan melalui lapisan kompatibilitas Steam Proton.
Hasil pengujian ini menjadi menarik karena mengindikasikan bahwa, meski Microsoft dan ASUS mengklaim Windows dioptimalkan khusus untuk gaming handheld, Linux justru mampu memberikan pengalaman lebih efisien dalam beberapa skenario. Kondisi ini juga menegaskan bahwa perbedaan arsitektur sistem operasi dapat memengaruhi cara perangkat keras seperti ROG Ally memanfaatkan daya dan sumber daya CPU/GPU yang tersedia.
Baca Juga: ASUS ROG Xbox Ally Resmi Meluncur di Indonesia, Bawa Pengalaman Handnheld Gaming Baru
Linux Bazzite Tawarkan Respons Lebih Cepat dan Efisiensi Lebih Baik

Dalam pengujian yang dilakukan, Bazzite menunjukkan keunggulan nyata dalam kecepatan sistem, terutama pada saat perangkat beralih dari mode sleep ke aktif kembali. Cyber Dopamine mencatat bahwa ROG Xbox Ally X mampu menyala dari mode tidur jauh lebih cepat di Linux, bahkan ketika sedang menjalankan game.
Sebaliknya, versi Windows terkadang mengalami kendala, di mana kontroler gagal terdeteksi setelah perangkat dinyalakan kembali, masalah yang juga sering dilaporkan oleh pengguna lain di forum seperti Reddit.
Lebih jauh lagi, pengujian performa menunjukkan bahwa Linux mampu menghasilkan frame rate lebih tinggi di sejumlah game. Misalnya, pada pengaturan 17W TDP, game Kingdom Come: Deliverance 2 berjalan di sekitar 47 FPS di Windows, sedangkan di Bazzite bisa mencapai 62 FPS. Di tingkat daya yang lebih rendah, selisihnya tetap terlihat, dengan 35 FPS di Windows dan 37 FPS di Bazzite pada 13W. Game Hogwarts Legacy juga menunjukkan peningkatan serupa, dari 50 FPS di Windows menjadi 62 FPS di Linux dengan pengaturan daya sama.
Selain angka performa mentah, stabilitas frame rate juga lebih baik di Linux. Cyber Dopamine mencatat bahwa frame pacing di Bazzite terasa lebih konsisten, dengan minim sekali penurunan frame mendadak yang biasanya terlihat saat menjalankan game di Windows. Ini berarti pengalaman bermain terasa lebih halus, terutama di game dengan visual berat.
Windows Masih Unggul di Fitur, Tapi Linux Menarik untuk Eksperimen
Meskipun Bazzite memberikan hasil yang mengesankan, sistem operasi ini belum sepenuhnya kompatibel dengan semua fitur perangkat ROG Xbox Ally X. Beberapa fungsi seperti pengaturan LED pada joystick dan kontrol RGB belum berfungsi sempurna. Namun, tim pengembang Bazzite menyebut bahwa dukungan penuh akan segera hadir, termasuk peningkatan integrasi dengan komponen perangkat keras milik ASUS.
Sementara itu, Windows masih menawarkan keunggulan tersendiri dalam hal ekosistem aplikasi dan dukungan fitur resmi. Integrasi dengan Xbox Game Pass, dukungan penuh terhadap aplikasi pihak ketiga, dan akses terhadap driver resmi membuat Windows tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pengguna. Selain itu, gamer yang lebih mengutamakan kemudahan dan kestabilan jangka panjang kemungkinan besar masih akan memilih Windows sebagai sistem utama mereka.
Namun, hasil pengujian ini membuka diskusi baru mengenai potensi Linux sebagai alternatif serius di dunia gaming handheld. Dengan performa lebih efisien dan pengelolaan daya yang lebih baik, Bazzite dan distribusi Linux serupa bisa menjadi pilihan menarik bagi gamer yang ingin memaksimalkan kinerja perangkat mereka.
Apalagi, dengan semakin berkembangnya dukungan dari komunitas open-source, masa depan sistem operasi alternatif di perangkat gaming portabel seperti ROG Xbox Ally X terlihat semakin menjanjikan.
Uji performa ini memperlihatkan bahwa Linux, yang selama ini dianggap kurang ramah bagi gamer, kini mampu menyaingi bahkan melampaui Windows dalam konteks efisiensi dan stabilitas. ASUS dan Microsoft mungkin masih memegang keunggulan lewat dukungan resmi dan kenyamanan ekosistemnya, tetapi langkah komunitas open-source membuktikan bahwa ada ruang besar untuk inovasi di luar batas sistem operasi konvensional.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.