CNN Indonesia
Sabtu, 12 Okt 2024 13:57 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Penambahan waktu saat injury time pertandingan Bahrain vs Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10), jadi sorotan.
Suporter Timnas Indonesia marah dengan keputusan wasit Ahmed Al Kaf. Penambahan waktu, dari enam menit menjadi 11 menit, dianggap sebagai kolusi.
Benarkah wasit Al Kaf berkolusi dengan tuan rumah Bahrain? Bagaimana aturan soal penambahan waktu yang diatur dalam Laws of the Game 2024/2025?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan tambahan waktu yang panjang di akhir pertandingan mulai diterapkan FIFA di Piala Dunia 2022 (Qatar). Kepala Wasit FIFA Pierluigi Collina adalah pendorongnya.
Sebelum, sampai sesudah Piala Dunia 2022, Collina tak henti-henti menjelaskan bagaimana aturan ini berlaku. Collina memastikan waktu dihitung dengan akurat.
"Kami meminta wasit untuk mencoba menghitung dengan lebih akurat jumlah waktu tambahan yang mereka tambahkan di akhir setiap babak," kata Collina dilansir dari Inside FIFA.
Saat UEFA mempertanyakan kebijakan ini, Collina pasang badan. Baginya, tak ada tempat bagi pemain untuk membuang-buang waktu. Setiap waktu hilang akan diganti.
"Rekomendasi ini bukan tentang menambah menit pertandingan, tetapi mengompensasi waktu saat pemain tidak bermain, dan hanya dalam situasi tertentu," kata Collina dilansir ESPN.
"Jika pertandingan tidak mengalami penghentian yang signifikan, dan karena itu telah dimainkan seperti biasa, tidak perlu menambah waktu tambahan," ucapnya.
Presiden FIFA Gianni Infantino juga menegaskan bahwa penambahan waktu (added time) agar waktu aktif pertandingan sesuai aturan. Tidak ada lagi waktu bermain yang hilang.
"Kami ingin melawan pemborosan waktu. Kami ingin para penggemar menikmati pertandingan. Kami juga harus memastikan bahwa penerapan Hukum Permainan bersifat universal."
"Saya yakin pemborosan waktu akan berkurang jika pemain tahu tidak ada gunanya membuang-buang waktu karena akan terkompensasi," kata Infantino dilansir Sky Sports.