Eko Patrio Terdepak dari DPR, Apakah Kursi Sekjen PAN Ikut Hilang?

4 hours ago 1

Eko Patrio (Sumber: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia, menyebut, langkah Partai Amanat Nasional (PAN) menonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya sebagai anggota DPR RI sudah sejalan dengan harapan publik dan kader partai.

“Tugas dan tanggung jawab PAN untuk sementara dapat mengakomodasi harapan dan tekanan kader militan. Juga harapan masyarakat di mana anggota DPR yang sudah memperburuk kondisi, mereka memang layak diberhentikan,” kata Heru kepada fajar.co.id, Senin (1/9/2025).

Dikatakan Heru, aksi demonstrasi yang belakangan ini berujung anarkisme, salah satunya dipicu oleh kontroversi dua politisi PAN tersebut.

“Pergolakan demonstrasi yang mengarah ke anarkisme salah satu substansi paling krusial pemicunya adalah teman-teman kita yang kemarin melakukan aksi joget di sidang MPR,” sebutnya.

Ia menegaskan, setelah langkah penonaktifan, PAN harus segera memperjelas status jabatan Eko Patrio di internal partai.

“Tugas berikutnya bagi internal PAN, setelah menonaktifkan Eko Patrio Uya Kuya dari DPR RI, pertanyaan khusus untuk Eko apakah jabatan Sekjen putus atau setidaknya nonaktif, atau dibutuhkan penegasan kembali. DPP dalam hal ini secepatnya harus memerhatikan saudara Eko sebagai Sekjen PAN,” tegas Heru.

Menurutnya, dinamika internal PAN pasca kasus viral joget di sidang MPR bisa mengubah peta politik partai tersebut.

“Ada beberapa isu di internal PAN berkaitan bagaimana bentuk dan isu yang sedang hot dalam proses peralihan pasca viralnya joget Eko dan Uya Kuya, ini akan mendesain ulang landscape politik PAN,” Heru menuturkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi