CNN Indonesia
Kamis, 21 Nov 2024 17:33 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan pemain timnas Malaysia, Azlan Johar, mengatakan Harimau Malaya tertinggal jauh dari Indonesia yang menunjukkan banyak peningkatan dalam beberapa tahun belakangan.
Baru-baru ini Timnas Indonesia memecahkan rekor tim negara ASEAN dalam Kualifikasi Piala Dunia. Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi tidak saja menjadi sejarah Indonesia saat melawan negara teluk itu, tetapi juga membuat Skuad Garuda menjadi tim ASEAN pertama yang meraih enam poin dalam ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia.
Secara menyeluruh, selama lima tahun belakang Indonesia memperlihatkan peningkatan signifikan, khususnya dalam ranking FIFA, dari posisi 173 pada awal 2020 hingga kini di posisi 130 pada Oktober 2024. Progres-progres itu yang dianggap Azlan Johar perlu ditiru Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus iri dengan Indonesia dan belajar dari kesalahan kita agar bisa bersaing dengan mereka. Bagi saya, di sepak bola Malaysia, setiap hari kita tertinggal," ujar Azlan dikutip dari Stadium Astro.
"Kalau suatu hari diibaratkan satu jengkal, kita sudah tertinggal jauh. Mereka (Indonesia) sudah ganti mobil, kita juga sudah ganti mobil, tapi masyarakat masih menunggu perubahan mesin dan juga ganti pengemudi," ucap Azlan menambahkan.
Azlan mengungkapkan, Malaysia khususnya Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengikuti jejak Indonesia dengan melakukan revolusi setelah dihukum FIFA pada 2015, salah satunya perubahan kepengurusan yang hanya diisi orang-orang yang ingin berkontribusi untuk sepak bola.
"Kebangkitan Indonesia yang luar biasa terjadi setelah mereka diskors oleh FIFA, setelah itu mereka menyadari kesalahannya dan pemerintah serta beberapa individu yang tertarik dengan sepak bola di Indonesia mengubah haluannya," tutur Azlan.
"Mereka memilih manajemen yang benar-benar tertarik dengan sepak bola dan tidak punya kepentingan lain. Kita bisa lihat bagaimana mereka berupaya meningkatkan level sepak bola di negaranya," kata Azlan melanjutkan.
Perubahan-perubahan kepengurusan induk sepak bola Indonesia itu di mata Azlan tidak saja meningkatkan performa Skuad Garuda di kancah internasional, namun juga liga lokal.
"Oleh karena itu, saran saya bagi para pengurus industri sepak bola yang sudah tidak relevan lagi, beranikan diri meninggalkan panggung jika sudah tidak mampu lagi menari," kata Azlan.
(sry/jun)