CNN Indonesia
Senin, 02 Des 2024 11:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Erwin Muhammad Yoga merebut gelar juara pada kelas bergengsi 140 cm kompetisi Sarga CSI 1 FEI Jumping World Cup SEA League 2024 seri II yang berlangsung di Arthayasa Stables, Depok, Minggu (1/12).
Menunggangi kuda Count Contend, Erwin M Yoga berhasil menjadi yang terbaik dari total sembilan rider yang bersaing di kelas 140 cm. Arserl Rizki Brayudha yang menunggangi Chico's Lady 3 menjadi pesaing terkuat Erwin di lintasan Arthayasa Stables.
Erwin mampu mencatatkan clear round alias menyelesaikan pertandingan tanpa kesalahan sama sekali. Arserl juga sukses meraih clear round. Kedua rider itu kemudian melakukan jump off untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat jump off digelar, Erwin lagi-lagi bisa menyelesaikan dengan sempurna tanpa membuat kesalahan dengan catatan waktu 55.42 detik. Arserl sebenarnya bisa menyelesaikan jump off lebih cepat, yakni 52.51 detik, namun membuat beberapa kesalahan sehingga total penaltinya delapan.
Erwin mengatakan ketenangan menjadi salah satu kunci sukses menjadi juara FEI Jumping World Cup Sea League 2024 Seri II yang juga merupakan Kualifikasi untuk Piala Dunia Berkuda.
"Pertandingan hari ini cukup ketat. Pesertanya lebih banyak dari sebelumnya. Semua pesaing tidak ada yang mudah. Tapi beruntung saya bisa jadi juara. Saya tetap tenang dan berlatih keras sehingga bisa menang," ujar Erwin dalam rilis resmi.
Perjuangan Erwin menjadi juara seri pertama ini tidak mudah. Pasalnya, panitia FEI Jumping World Cup Sea League 2024 Seri II dan Arthayasa Stables mendatangkan Course Designer ternama, Olaf Petersen.
Kehadiran Olaf Petersen ini diharapkan bisa memberikan pengalaman kepada atlet berkuda Indonesia karena PP Pordasi di bawah pimpinan Aryo Djojohadikusumo menargetkan atlet equestrian lolos berlaga di Olimpiade 2028 Los Angeles.
Erwin Muhammad Yoga beraksi dengan kuda Count Contend. (Dok. Arthayasa)
"Course desainernya sudah dua kali di Olimpiade. Dulu-dulu memang sering kita undang Olaf. Kemudian sempat tidak lagi, tapi sekarang-sekarang kita undang lagi. Karena rider kita harus terbiasa sama course menuju ke Olimpiade. Sekarang belum full, tapi sedang menuju kesana," ucap Mochamad Chaidir Saddak selaku Event Director yang juga pengurus PP Pordasi.
"Sebetulnya Pordasi ada tujuan besar meloloskan atlet Equestrian ke Olimpiade 2028 di Los Angeles. Ini sudah ada series-series seperti ini setiap tahun. Lalu ada juga atlet-atlet yang akan kita kirim bertanding di luar negeri. Ini betul-betul pekerjaan berat sekali sampai 2028. Ini titik awalnya," ucapnya.
Peringkat ketiga ditempati Yanyan Hadiansah yang menunggangi kuda Juliette.
(har/har)