Google dan Qualcomm Garap Platform PC Baru Berbasis Android

6 days ago 6

Selular.id – Google dan Qualcomm sedang mengembangkan platform komputasi personal baru berbasis Android yang dapat mengubah lanskap komputasi modern.

Kolaborasi ini terungkap dalam Snapdragon Summit 2025 ketika Rick Osterloh, Senior Vice President Platforms and Devices Google, berbicara tentang proyek bersama untuk menciptakan fondasi teknis bersama antara sistem PC dan smartphone.

Dalam keynote CEO Snapdragon Summit, Osterloh menjelaskan bahwa Google telah memulai proyek untuk menggabungkan sistem yang selama ini terpisah antara PC dan smartphone.

“Kami sedang membangun fondasi teknis bersama untuk produk-produk kami di sistem komputasi PC dan desktop,” ujarnya menanggapi pertanyaan Cristiano Amon, CEO Qualcomm. Pernyataan ini menjadi indikasi kuat bahwa Google serius memasuki domain PC dengan pendekatan baru.

Yang menarik, Osterloh sama sekali tidak menyebut ChromeOS atau Chromebook dalam responsnya. Sebaliknya, ia menekankan bagaimana Android akan mampu melayani semua kategori komputasi.

“Membawa seluruh aplikasi dan komunitas developer kami ke domain PC. Saya pikir ini adalah cara lain di mana Android akan mampu melayani semua orang di setiap kategori komputasi,” tambah Osterloh.

 The Ecosystem of You - YouTube

Pengembangan platform baru ini sejalan dengan upaya Google selama beberapa tahun terakhir untuk menyatukan kernel ChromeOS dan Android.

Proses integrasi kedua sistem operasi ini telah berlangsung bertahap, dan kini tampaknya mendekati tahap finalisasi. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Google mungkin sedang mempersiapkan peluncuran perangkat keras baru yang mendukung platform terpadu ini.

Cristiano Amon dari Qualcomm memberikan petunjuk tambahan dengan menyatakan, “Ini luar biasa. Ini mewujudkan konversi dari mobile ke PC. Saya tidak sabar untuk memilikinya.” Komentar ini mengisyaratkan bahwa proyek tersebut tidak hanya sekadar sistem operasi, tetapi juga melibatkan perangkat keras khusus yang sedang dalam tahap demonstrasi privat.

Desas-desus tentang “Pixel Laptop” yang beredar akhir 2024 semakin menguatkan spekulasi ini. Awalnya, perangkat ini dikabarkan akan menjalankan ChromeOS, namun rumor terkini menyebutkan bahwa sistem operasinya justru hasil penggabungan ChromeOS ke dalam Android.

Pendekatan ini akan menciptakan pengalaman yang berbeda namun tetap familiar bagi pengguna Android dan ChromeOS.

Dukungan teknis untuk platform baru ini juga terlihat dari pengembangan fitur Desktop Mode pada Android 16.

Fitur ini memungkinkan pengguna menghubungkan smartphone ke monitor dan mendapatkan antarmuka mirip dengan yang ditawarkan Samsung DeX.

Namun, berdasarkan percakapan Osterloh dan Amon, platform baru ini tampaknya tidak memerlukan smartphone sebagai komponen utama, berbeda dengan konsep NexDock atau solusi desktop berbasis phone lainnya.

Desktop Mode App Drawer on Android 16 QPR1 Beta 2

Aspek menarik lainnya adalah kemungkinan penggunaan chipset Qualcomm, bukan Tensor, untuk perangkat keras pendukung platform baru ini.

Meskipun sebelumnya muncul saran bahwa Google seharusnya menggunakan chipset Tensor sendiri untuk perangkat premium seperti Pixelbook, indikasi saat ini justru mengarah pada penggunaan prosesor Snapdragon.

Analisis mengarah pada kemungkinan penggunaan Snapdragon X2 Elite processor, bukan Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang ditujukan untuk smartphone. Pilihan ini akan memberikan Qualcomm respons terhadap inklusif MediaTek dengan Kompanio Ultra yang digunakan dalam Lenovo Chromebook Plus 14 dan Acer Chromebook Plus Spin 514.

Pengembangan platform komputasi personal baru ini juga mendapat dukungan dari temuan teknis yang diungkap Chrome Unboxed. Situs tersebut melaporkan penemuan referensi tentang “Android Desktop” dan perangkat tablet ChromeOS bertenaga ARM dengan kode “Sapphire” yang dilengkapi light bar – fitur yang sebelumnya terlihat pada Chromebook Pixel dan Pixel C buatan Google.

Kolaborasi Google dan Qualcomm dalam proyek ini mencerminkan pergeseran strategis dalam industri teknologi. Kedua perusahaan tampaknya menyadari potensi besar dalam menyatukan ekosistem mobile dan desktop, terutama dalam era di mana produktivitas dan mobilitas menjadi semakin penting.

Platform baru ini diharapkan dapat menawarkan pengalaman yang lebih terintegrasi bagi pengguna yang bergerak antara perangkat mobile dan desktop.

Google Pixel 9 Pro Fold on fence railing

Perkembangan ini juga sejalan dengan tren industri yang semakin mengaburkan batas antara perangkat mobile dan desktop. Beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan berbagai upaya untuk menciptakan pengalaman komputasi yang kontinu across devices.

Platform baru Google dan Qualcomm berpotensi menjadi solusi paling komprehensif dalam mewujudkan visi tersebut.

Bagi developer, platform terpadu ini dapat membuka peluang baru dalam pengembangan aplikasi. Dengan fondasi teknis yang sama antara PC dan smartphone, developer dapat menciptakan aplikasi yang berjalan optimal di berbagai form factor tanpa perlu melakukan penyesuaian signifikan. Hal ini dapat mempercepat inovasi dan memperkaya ekosistem aplikasi Android di domain PC.

Meskipun detail teknis dan timeline peluncuran masih belum diumumkan secara resmi, sinyal dari Snapdragon Summit 2025 menunjukkan bahwa proyek ini telah mencapai tahap lanjutan.

Fakta bahwa perangkat kerasnya sudah dalam tahap demonstrasi privat mengindikasikan bahwa peluncuran komersial mungkin tidak terlalu lama lagi.

Industri teknologi kini menunggu pengumuman resmi dari Google dan Qualcomm mengenai platform komputasi personal baru ini. Kolaborasi kedua raksasa teknologi ini berpotensi menciptakan lanskap komputasi baru yang lebih terintegrasi, sekaligus memperkuat posisi Android sebagai platform yang mampu beradaptasi dengan berbagai kategori perangkat dan kebutuhan pengguna.

Jimmy Fallon holding the Pixel 10 Pro Fold during the Made by Google event

Perkembangan platform PC berbasis Android ini juga dapat mempengaruhi strategi perusahaan teknologi lainnya dalam menghadapi era komputasi yang semakin konvergen. Seperti yang terjadi ketika AMD mengakuisisi Xilinx untuk memperkuat peran di era baru komputasi, kolaborasi strategis antara perusahaan teknologi besar seringkali menjadi kunci dalam menghadapi transformasi industri.

Dengan semua perkembangan ini, jelas bahwa sesuatu yang besar sedang dipersiapkan oleh Google dan Qualcomm. Pertanyaan utamanya kini bukan lagi “apakah” platform baru ini akan diluncurkan, tetapi “kapan” peluncurannya akan terjadi dan bagaimana bentuk final dari solusi komputasi personal terpadu yang dijanjikan kedua perusahaan ini.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi