Google Pixel 10 Pro Terbakar Akibat Pengujian Daya Tahan

2 weeks ago 10

Jakarta, Gizmologi – Google, melalui Pixel 10 Pro Fold, berupaya meyakinkan publik bahwa perangkat lipat generasi terbaru ini hadir dengan konstruksi lebih kokoh dibanding pendahulunya. Namun, uji ketahanan ekstrem yang dilakukan belum lama ini justru menghadirkan kejadian tak terduga, menimbulkan pertanyaan baru tentang seberapa tahan perangkat lipat terhadap tekanan fisik di dunia nyata.

Pixel 10 Pro Fold sempat dipuji atas desain engsel yang lebih solid, peningkatan material, dan klaim ketahanan pada bagian layar lipat. Namun, perangkat ini tetap membawa warisan problematis dari generasi sebelumnya: titik lemah di jalur antena. Ponsel lipat, dengan kombinasi engsel kompleks dan struktur panel yang lebih rapuh dibanding ponsel slab konvensional, memang cenderung menghadapi dilema antara desain tipis dan kekuatan struktural.

Meski produsen sering menekankan bahwa pengujian ekstrem tidak merepresentasikan penggunaan sehari-hari, insiden terbaru ini tetap memicu reaksi luas. Banyak pengguna mempertanyakan sejauh mana garansi dan klaim ketahanan dapat dipercaya, terutama bagi perangkat premium dengan harga tinggi. Bagi Google, insiden ini menjadi ujian reputasi, antara realitas hardware dan pesan pemasaran.

Baca Juga: realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition Cuma Diproduksi 5000 Unit, Harga Rp7,999 Juta

Uji Bend Test, Retak di Titik Sama, Masalah Lama Belum Tuntas

Pixel 10 Pro

Uji ketahanan dilakukan oleh Zack Nelson dari kanal YouTube JerryRigEverything, yang dikenal rutin menguji daya tahan perangkat dengan metode gores, bakar, dan tekuk. Pixel 10 Pro Fold dapat melewati sebagian pengujian termasuk uji gores dan engsel.

Patah tersebut menunjukkan struktur bagian samping belum sepenuhnya diperkuat, meskipun Google mengklaim adanya peningkatan internal. Jalur antena, yang membutuhkan celah struktural untuk transmisi sinyal, tampaknya tetap menjadi titik rentan. Hal ini memicu perbandingan dengan pesaing seperti Samsung Galaxy Z Fold atau OnePlus Open, yang dalam beberapa kasus mampu bertahan dari tekanan serupa meski tetap mengalami deformasi.

Namun, penting dicatat bahwa bend test seperti ini bersifat ekstrem dna memang tidak menyerupai tekanan reguler seperti jatuh dari meja atau duduk di atas ponsel dalam saku. Dalam skenario sehari-hari, pengguna tidak akan sengaja menekuk perangkat dengan kekuatan penuh. Meski begitu, fakta bahwa smartphone senilai ribuan dolar dapat patah dengan tekanan tangan tetap menimbulkan kekhawatiran soal durabilitas struktural.

Terjadi Ledakan Baterai, Menjadi Kejadian Langka

MY PIXEL 10 PRO FOLD EXPLODED -- CAUGHT LIVE ON CAMERA!

Salah satu yang membuat insiden Pixel 10 Pro Fold berbeda dari perangkat lipat lain adalah reaksi baterainya. Setelah kerangka patah, baterai internal langsung meledak dan mengeluarkan asap pekat sesuatu yang belum pernah terjadi pada perangkat lipat dalam pengujian JerryRigEverything. Ini bukan sekadar kegagalan struktural, tetapi potensi risiko keselamatan jika kerusakan fisik mencapai sel baterai Lithium-ion.

Dari perspektif teknis, baterai dari Pixel 10 Pro ini menggunakan baterai Lithium, dan memang sangat sensitif terhadap penetrasi atau tekanan ekstrem. Saat lapisan internal terkompresi atau short-circuit, reaksi termal dapat terjadi dengan cepat. Namun, insiden ini tetap jarang terjadi tanpa pemicu ekstrem. Dalam penggunaan normal, kemungkinan ledakan semacam ini sangat rendah selama perangkat tidak dihancurkan secara paksa.

Google sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait ledakan dalam uji ketahanan Pixel 10 Pro. Beberapa analis berpendapat, insiden ini lebih merupakan konsekuensi dari uji destruktif ketimbang cacat desain langsung. Meski demikian, publik tetap menuntut transparansi: pengguna ingin tahu apakah perlindungan terhadap baterai sudah dirancang untuk skenario tak terduga seperti jatuh keras atau tekanan ekstrem.

Uji ekstrem bukanlah tolok ukur mutlak, tetapi menjadi cermin penting terhadap batas fisik desain modern. Bagi produsen, durabilitas bukan hanya soal engsel atau layar fleksibel, melainkan keamanan menyeluruh, termasuk manajemen risiko baterai. Bagi konsumen, ini menjadi pengingat bahwa perangkat lipat, sekuat apapun klaimnya, tetap membutuhkan perlakuan ekstra hati-hati.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi