Ini Strategi Perusahaan Manfaatkan AI Bisa Raih Profit Tinggi

5 days ago 1

Jakarta, Gizmologi – NTT Data dalam laporan terbaru 2026 Global AI Report: A playbook for AI leaders, membagikan strategi perusahaan dalam memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI. Menurut hasil riset mereka, perusahaan yang sudah menggunakan AI atau pemimpin AI bisa lebih unggul jika memiliki strategi dan eksekusi yang tepat.

“Riset kami menunjukkan bahwa sebagian kecil pemimpin AI sudah menggunakan AI untuk membedakan diri, tumbuh, dan menciptakan cara baru di mana manusia dan mesin menghasilkan nilai bersama,” ujar Yutaka Sasaki, President and CEO, NTT DATA Group.

Analisis NTT Data bersumber dari survei terhadap 2.567 eksekutif senior di 35 negara dan 15 industri. Hanya 15% perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai pemimpin AI, yaitu memiliki strategi AI yang jelas, model operasional matang, dan eksekusi yang fokus. Kelompok pemimpin ini melaporkan pertumbuhan pendapatan dan margin keuntungan yang jauh lebih tinggi dibanding perusahaan lain.

Baca Juga: NTT Data Prediksi Konsumsi Energi Data Center AI Capai 50% pada 2028, Serukan Kampanye Hijau!

Strategi Perusahaan Manfaatkan AI untuk Bisnis

NTT Data bagikan strategi perusahaan manfaatkan AI

Dalam hasil riset NTT Data, para pemimpin dalam strategi perusahaan mereka memperlakukan AI sebagai mesin pertumbuhan inti dan mengubah strategi bisnis mereka untuk mendukung hal tersebut. Mereka bisa menjadi unggul diperkirakan karena bisa menyelaraskan AI dengan strategi bisnis, serta mengubah fokus dan kecepatan eksekusi menjadi hasil finansial yang besar.

Para pemimpin perusahaan ini memilih area bernilai tinggi yang memberi dampak ekonomi besar dan mendesain ulang workflow secara menyeluruh. Selain itu, mereka telah membangun investasi awal yang mendorong keberhasilan cepat, hasilnya bisa memicu reinvestasi untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Strategi perusahaan lainnya ialah membangun ulang aplikasi inti dengan AI yang tertanam, bukan hanya menambah fitur AI di permukaan.

Laporan NTT Data

Di samping strategi perusahaan, para pemimpin AI unggul melalui fondasi yang kuat, pemberdayaan manusia, adopsi yang berjalan mulus, tata kelola yang jelas, dan dukungan mitra ahli. Mereka telah membangun stack AI yang aman dan dapat diskalakan, melokalkan atau memindahkan infrastruktur untuk kebutuhan private/sovereign AI, dan berinvestasi agar tidak terjadi bottleneck infrastruktur.

Mereka juga menggunakan AI untuk memperkuat kemampuan karyawan berpengalaman dan berkeahlian tinggi, bukan untuk menggantikan mereka. Menurut laporan NTT Data, mereka memperlakukan adopsi AI sebagai program perubahan organisasi secara menyeluruh dan menerapkan manajemen perubahan yang konstruktif untuk mengurangi resistensi.

ilustrasi Gen AI Smartphone

Tata kelola AI dipusatkan, pengawasan perusahaan diformalkan, dan Chief AI Officers (CAIOs) diberi mandat penuh untuk mengelola risiko dan menyelaraskan inovasi. Serta mereka bekerja sama dengan mitra strategis eksternal dan terbuka pada model outcome-based gain-sharing untuk mempercepat nilai dari AI.

“Setelah strategi AI dan bisnis selaras, langkah paling efektif adalah memilih satu atau dua domain yang benar-benar memberikan nilai besar, lalu mendesain ulang seluruh prosesnya dengan AI. Ditopang oleh tata kelola kuat, infrastruktur modern, dan mitra terpercaya, para pemimpin AI saat ini berhasil mengubah proyek pilot menjadi profit dan melaju lebih cepat dari pasar,” kata Abhijit Dubey, CEO dan CAIO, NTT DATA, Inc.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi