Kebijakan Buat Para Guru Tahun Depan: Insentif Honorer hingga Beasiswa

6 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan memberikan 'hadiah' bagi guru-guru tahun depan, 2026 mendatang.

Beberapa di antaranya adalah kenaikan bayaran bulanan bagi guru-guru honorer hingga beasiswa pendidikan bagi guru untuk melanjutkan studi D4 atau S1. Dan, berikut poin-poin 'hadiah' dari pemerintah untuk para guru di tahun depan tersebut:

Bayaran guru honorer naik

Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan akan menaikkan bayaran insentif guru honorer dari yang diberikan masing-masing Rp300 ribu per bulan pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insentif itu diberikan kepada lebih dari 300 ribu guru honorer.

Ia menjelaskan pada tahun 2026, besaran insentif untuk guru honorer naik Rp100 ribu menjadi Rp400 ribu per bulan.

"Tunjangan guru honorer atau insentif itu kita naikkan Rp100.000, sehingga mulai tahun depan guru-guru honorer akan mendapatkan insentif sebesar Rp400.000 per bulan dan itu transfer langsung ke rekening masing-masing guru," kata Mu'ti dalam Taklimat Media di Kemendikdasmen, Rabu (22/10).

Beasiswa untuk 150 ribu guru

Selain itu pemerintah menyiapkan beasiswa untuk 150 guru yang ingin melanjutkan studi ke D4 atau S1 pada tahun depan. Mu'ti mengatakan pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk pemberian beasiswa tersebut dalam anggaran tahun 2026.

"Tahun depan kita sudah mengalokasikan untuk 150 ribu beasiswa bagi guru yang belum D4 atau S1 dan itu sudah masuk dalam anggaran tahun 2026," kata Mu'ti.

Mu'ti mengatakan program pemberian beasiswa untuk guru yang belum D4 atau S1 itu diberikan melalui mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Ia menjelaskan pada tahun ini, program itu menyasar 12.500 guru. Beasiswa yang diberikan sebesar Rp3 juta per semester. Mu'ti menjelaskan program pemberian beasiswa ini baru pertama kali dilakukan oleh Kemendikdasmen.

"Masing-masing Rp3 juta per semester dan informasi yang saya terima, semua sekarang sudah mulai kuliah dengan sistem RPL, Rekognisi Pembelajaran Lampau. Sehingga harapan kami dalam 1 tahun program ini selesai dan mudah-mudahan bisa diwisuda pada tahun yang akan datang," ujarnya.

Perluasan program PPG

Selain itu, Mu'ti menambahkan pihaknya juga siap mengadakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun depan, dengan jumlah target yang diperluas menjadi lebih dari 800.000 guru.

"Kemudian juga untuk PPG, tahun ini dengan target 600.000 guru semuanya sudah terpenuhi, sudah mulai pelaksanaan dan tahun depan untuk 808.000 sekian guru mengikuti PPG," imbuhnya.

Sebelumnya Kemendikdasmen mengejar pemenuhan kualifikasi pendidikan minimal D4/S1 bagi para guru melalui skema RPL dengan melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) bersama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).A

Abdul Mu'ti mengatakan PKS tersebut menjadi ikhtiar pihaknya dalam meningkatkan kapasitas sekaligus kesejahteraan para guru, khususnya guru PAUD dan SD yang masih banyak belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4/S1.

"Program ini menunjukkan komitmen kami, komitmen Bapak Presiden untuk meningkatkan kualitas guru. Jadi kalau kemarin ada yang mengatakan guru enggak diurusi, inilah bukti bahwa kami itu mengurusi guru. Jadi tahun ini sebanyak 12.500 guru sudah terdaftar semua untuk nanti belajar di beberapa perguruan tinggi mitra," katanya.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi