Jakarta, Gizmologi – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia ajak berbagai instansi termasuk perusahaan teknologi global untuk membangun basis data pelatihan di acara Forum Talenta Digital Komdigi, di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (17/10). Basis data pelatihan ini dibangun untuk mempercepat pengembangan talenta digital Indonesia.
Menurut Bonifasius Wahyu Pudjianto, Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi, pada bonus demografi mayoritas penduduk Indonesia dalam usia produktif atau 15 sampai dengan 64 tahun adalah sekitar 69,51 persen. Hal ini sebenarnya memicu perlunya target pencapaian 9 juta talenta digital pada tahun 2030.
”Waktunya tidak lebar hanya 5 tahun. Kita dihadapkan dengan tantangan tapi sekaligus juga peluang besar. Oleh karena itu pelatihan SDM digital bukan hanya kebutuhan tapi juga prioritas nasional,” ujar Boni.
Baca Juga: Indosat Buka Kelas AI Gratis, untuk Talenta Digital di IDCamp 2025
Upaya Kemkomdigi Membangun Basis Data Pelatihan untuk Talenta Digital
Bonifasius Wahyu Pudjianto, Kepala Badan Pengembangan SDM KomdigiBoni melanjutkan bahwa Indonesia dihadapkan dengan tantangan tapi sekaligus juga peluang besar. Pelatihan SDM atau Sumber Daya Manusia digital bukan hanya kebutuhan tapi juga prioritas nasional.
Untuk menyiapkan SDM yang terampil secara teknis, adaptif, inovatif dan mampu bersaing secara global, pemerintah memerlukan pendataan yang terintegrasi. Data pelatihan ini sangat diperlukan sehingga dapat disusun tetap yang secara komprehensif dapat digunakan.
”Hal ini karena mengingat kalau kita tidak memiliki data tersebut maka potensi sinergi mungkin sulit dicapai dan kurangnya terjadi pemerataan terhadap program pelatihan. Sekaligus kami juga nanti menyampaikan ada surat edaran Menteri Komdigi yang diluncurkan juga yang memiliki arti penting dan menjadi instrumen untuk menghitung data pencapaian pelatihan bahkan juga sertifikasinya,” jelas Boni.
Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital, Nezar Patria.Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menjelaskan mengenai Surat Edaran (SE) Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 5 Tahun 2025 tentang Permintaan Data Program Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Digital. Surat edaran ini tujuannya adalah mengumpul data program pelatihan dan sertifikasi digital dari berbagai instansi yang selama ini memiliki program.
Instansi ini termasuk perusahaan teknologi global, lembaga pelatihan dan sertifikasi, edutech lokal maupun internasional, hingga kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah. Perusahaan teknologi global yang telah berpartisipasi seperti Microsoft, Huawei, Google, Meta dan sebagainya.
”Jadi hampir semua global tech industry itu bergabung dan cukup antusias untuk bisa ikut. Kami berterima kasih sekali, luar biasa, antusiasme ya kita bisa rasakan dan semoga kita ikut dalam pelatihan-pelatihan digital yang dibuat oleh rekan-rekan dari global tech, lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi, edutech lokal maupun global, pusdiklat di Kementerian, lembaga, daerah, dan pusat, serta penyelenggara teknologi digital dan juga platform digital,” terang Nezar.

Ia melanjutkan, nantinya data pelatihan yang terkumpul akan menjadi dasar bagi kita semua untuk menyusun perincanaan pelatihan digital nasional yang lebih terarah. Jadi keduanya, sebagai bidang data itu berguna untuk base data, penyusunan perincanaan pelatihan digital secara nasional yang lebih terarah, berintegrasi dan berkesinambungan.
Dengan demikian kita bisa mengoptimalkan pemberdayaan manusia yang ada dan yang lebih penting lagi pemerintah punya data, bisa melihat tren pelatihannya juga, serta ada banyak pelatihan-pelatihan yang mungkin harus diperbaiki. Skill map yang dibutuhkan juga sangat luas karena spektrumnya yang banyak dari pengetahuan yang sangat basic, basic skill sampe advanced.
”Sejumlah global tech companies itu konsentrasi untuk yang advanced. Beberapa yang lain ada di basic. Jadi ini juga penting kita lihat berapa besar yang advanced, berapa besar yang basic, berapa besar yang masih literasi digital dalam soal coding misalnya, berapa yang sudah meningkat jauh lebih tinggi. Jadi peta ini harus kita dapatkan,” jelas Nezar.
Ia berharap dengan forum talenta digital Komdigi ini bisa mendapat data pelatihan yang lebih akurat serta aplikatif. Karena bila hal tersebut telah terlaksana bisa membuat aturan yang dibuat bisa lebih cepat dan adaptif dengan perkembangan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.















































