Jakarta, Gizmologi – Keychron merilis beberapa model dengan Hall effect dan TMR sensor, perusahaan kembali meluncurkan jajaran anyar yang kini diposisikan sebagai seri terdepan untuk gamer yang mengutamakan performa.
Peluncuran Q HE 8K Series jadi langkah lanjutan Keychron untuk memasuki segmen keyboard gaming premium. Ada peningkatan signifikan yang ditawarkan, mulai dari polling rate 8 kHz hingga penggunaan Ultra Fast Magnetic Lime Switch yang diklaim lebih responsif dibanding generasi sebelumnya. Namun, peningkatan performa ini juga hadir dengan beberapa kompromi. Salah satunya adalah hilangnya opsi konektivitas nirkabel, yang berarti pengguna harus puas dengan penggunaan kabel penuh demi stabilitas dan latensi rendah.
Kehadiran tiga model baru ini yaitu Q6 HE 8K, Q3 HE 8K, dan Q1 HE 8K akan mengisi rentang ukuran full size, TKL, dan 75 persen. Keychron tampaknya ingin memastikan setiap gamer bisa memilih form factor yang sesuai dengan gaya bermain maupun kebutuhan produktivitas sehari hari. Meski begitu, harga jual yang berada di kisaran premium tentu memposisikan perangkat ini lebih cocok untuk pengguna yang memang mengincar keyboard enthusiast atau gamer kompetitif, bukan pengguna kasual.
Baca Juga: IGA 2025: Axioo Pongo 750, Best Gaming Laptop (Value) Bertenaga RTX 4050
Desain Aluminium Solid dan Polling Tinggi untuk Performa Maksimal

Keychron tetap mempertahankan ciri khas seri Q yaitu penggunaan bodi aluminium penuh yang memberi kesan solid dan bobot yang cukup berat. Bagi sebagian pengguna, bobot ini dianggap sebagai keunggulan karena keyboard terasa kokoh dan tidak mudah bergeser saat bermain game. Namun bagi yang sering berpindah tempat kerja atau bermain, berat ini bisa menjadi kekurangan. Keychron menawarkan dua varian warna, hitam dan putih, masing masing dengan tombol enter dan escape beraksen ungu sebagai pembeda visual.
Polling rate 8 kHz menjadi fitur paling menonjol dalam seri baru ini. Angka tersebut berarti keyboard mengirimkan data ke PC delapan ribu kali setiap detik. Dalam praktiknya, ini memberi latensi input yang lebih rendah dibanding keyboard konvensional. Gamer yang fokus pada judul kompetitif seperti FPS atau MOBA mungkin akan merasakan perbedaannya.
Namun, sebagian pengguna mungkin merasa peningkatan ini agak overkill untuk penggunaan harian atau game yang tidak membutuhkan presisi ekstrem. Selain itu, kebutuhan polling setinggi ini secara tidak langsung membuat Keychron meniadakan konektivitas nirkabel, yang mungkin disayangkan oleh pengguna yang mengutamakan kenyamanan tanpa kabel.
Keychron juga mengganti sakelar Gateron Double Rail Magnetic yang sebelumnya dipakai pada lini TMR mereka. Kali ini mereka beralih ke Ultra Fast Magnetic Lime Switch, sakelar linear ringan dengan kekuatan aktuasi sekitar 26 sampai 40 gram. Keunggulan lain adalah orientasinya yang standar sehingga keyboard ini kompatibel dengan banyak magnetic switch dari pihak ketiga. Fleksibilitas ini tentu jadi nilai plus bagi pengguna enthusiast. Namun, bagi konsumen umum, perubahan ini mungkin tidak terlalu terasa atau justru membuat proses penyesuaian terasa membingungkan.
Sensor TMR Baru dan Dukungan Keychron Launcher untuk Kustomisasi Lebih Lengkap

Selain peningkatan pada sisi fisik, Keychron juga menghadirkan sensor TMR generasi baru yang diklaim memberikan respons yang lebih presisi. Sensor ini mempengaruhi tingkat akurasi aktuasi, termasuk kemampuan untuk mengatur jarak pengaktifan tombol dan fitur rapid trigger. Untuk gamer kompetitif, fitur semacam ini jadi keuntungan besar karena memungkinkan input berulang yang lebih cepat. Meski begitu, bagi sebagian pengguna yang masih baru dengan teknologi magnetic switch, adaptasinya mungkin butuh waktu terutama untuk menemukan settingan yang paling nyaman.
Keyboard ini juga didukung oleh firmware QMK yang memungkinkan personalisasi mendalam terhadap tombol. Menariknya, Keychron memperkenalkan Keychron Launcher, aplikasi berbasis web yang fungsinya mirip VIA namun dengan antarmuka lebih modern.
Pengguna bisa melakukan remapping, mengatur layer, hingga memperbarui firmware tanpa proses rumit. Namun, karena berbasis web, beberapa pengguna mungkin mempertanyakan stabilitas jangka panjang atau apakah fitur fiturnya bisa berjalan lancar di berbagai browser. Di sisi lain, kemudahan update langsung lewat aplikasi tentu menjadi keunggulan tersendiri.
Jika melihat jajaran lengkapnya, Q6 HE 8K akan hadir sebagai model full size dengan harga sekitar 239 dolar AS, sedangkan Q3 HE 8K dalam format TKL dilepas di harga 229 dolar AS. Sementara Q1 HE 8K dengan layout 75 persen menyusul pada 11 Desember. Semua model membawa pendekatan desain premium.
Meski demikian, harganya jelas menempatkan keyboard ini di kelas enthusiast. Untuk sebagian gamer, nilai investasi ini mungkin terasa tinggi mengingat banyak keyboard gaming lain menawarkan performa cepat dengan harga yang lebih terjangkau walaupun tanpa bodi aluminium atau teknologi magnetic switch terbaru.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Keychron Q HE 8K series bisa dibilang sebagai salah satu keyboard analog dengan ambisi besar di tahun 2025. Ia menyasar gamer kompetitif yang membutuhkan presisi ekstrem namun tetap ingin sensasi mengetik layaknya keyboard premium. Untuk pengguna kasual, perangkat ini mungkin terasa berlebihan. Tetapi bagi enthusiast, seri ini menawarkan kombinasi menarik antara desain solid, kustomisasi luas, dan performa kelas atas.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.















































