Kim Bong Soo Ungkap Perbedaan STY dengan Pelatih Hebat Korea

1 month ago 18

CNN Indonesia

Jumat, 29 Nov 2024 14:57 WIB

Pelatih kiper Timnas Indonesia, Kim Bong Soo, mengungkap perbedaan karakter Shin Tae Yong dengan juru taktik lainnya di timnas Korea Selatan. Shin Tae Yong dianggap sebagai pelatih yang merangkul kawan kerja dan mengedepankan pemain muda. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih kiper Timnas Indonesia, Kim Bong Soo, mengungkap perbedaan karakter Shin Tae Yong dengan juru taktik lainnya di timnas Korea Selatan.

Ia memperhatikan cara pelatih-pelatih yang pernah berada di lingkup timnas Korea Selatan seperti STY, Park Hang Seo, Jurgen Klinsmann, hingga kini Hong Myung Bo. Menurutnya, deretan juru racik strategi hebat-hebat itu punya karakter yang unik.

"Setiap pelatih punya karakter masing-masing. Dari Jurgen Klinsmann saya belajar banyak tentang hal detail. Dari Hong Myung Bo saya mendapat contoh pelatih yang keras dan disiplin. Lalu Park Hang Seo, buat saya dia sosok yang baik," kata Kim Bong Soo di Youtube Timnas Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menceritakan karakter STY, Kim Bong Soo berpendapat bahwa STY punya kecenderungan merangkul setiap rekan kerja dan selalu ingin mengorbitkan pemain belia.

"Untuk coach Shin, dia hebat dalam menciptakan suasana yang baik, peduli pada pembinaan pemain muda, dan dia juga sangat perhatian pada staf pelatih," ujarnya.

Lebih lanjut, Kim Bong Soo melihat STY membawa perubahan signifikan dalam gaya permainan termasuk kepada penjaga gawang. Menurutnya kiper di era STY dituntut untuk punya kemampuan membangun serangan dari belakang.

"Coach Shin meminta saya untuk melatih lebih banyak build-up, saya juga merasa hal itu perlu ditingkatkan. Sejak awal kami melatih banyak dalam hal ini tapi itu sebenarnya latihan yang rumit. Kami kemudian berdiskusi banyak mengenai hal ini," ucapnya.

Di satu sisi, ia sadar bahwa membawa perubahan signifikan tak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, ia bersama STY lebih dulu memupuk mental pemain agar mampu beradaptasi dengan gaya permainan pelatih.

"Kami memutuskan, sebelum melatih build-up, kami berkata mereka perlu memberikan perhatian lebih pada latihan mental. Pemain pun diberi tahu kalau mereka akan berlatih keras untuk meningkatkan mental. Dalam tim yang kuat terdapat pemain bermental baja," ujar dia.

"Para pemain kami harus yakin dia bisa bermain bagus, termasuk di sesi latihan. Kamu tidak bisa mengalahkan lawanmu jika tidak punya keyakinan itu, termasuk penjaga gawang," ia menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/nva)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi