Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyebut Indonesia akan fokus dalam bidding tuan rumah Youth Olympic Games 2030 sebelum fokus ke Olimpiade 2036.
Hal tersebut disampaikan Okto saat bertemu dengan Ketua International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach di Paris, Prancis. Saat itu turut hadir Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Menpora Dito Ariotedjo, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Okto mengatakan dalam pertemuan itu Bach menawari Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Selain Indonesia, negara lain yang sudah dipastikan bidding tuan rumah Olimpiade 2036 adalah Turki, India, dan Chile.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia ditawari [jadi tuan rumah Olimpiade] 2036. Kita sama-sama, namanya ditawarin. Saya bilang, 'Kita ikut bidding waktu 2032. Pada [Olimpiade] 2036, Qatar juga ikut bidding," kata Okto.
"Kalau sekarang itu sifatnya bukan bidding, tapi dialog. Jadi sekarang sifatnya dialog, tapi harus diketahui bulan Maret ini akan ada pergantian [pengurus] di IOC ini," ujar Okto di Jakarta, Senin (14/10).
Okto belum bisa memastikan apakah pergantian pengurus IOC (International Olympic Committee) akan mengubah format bidding tuan rumah Olimpiade 2036 atau tidak. Karena itu Okto menyarankan kepada Menpora, Prabowo, dan Erick, agar Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah Youth Olympic Games 2030. Ini dianggap lebih dekat.
"Waktu dengan pak Menpora dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Saya bilang, 'Pak, tahun 2023 itu ada Youth Olympic Games. Tahun 2036 masih lama. Yang terdekat dulu, 2030."
"Dan, mas Menteri [Dito Ariotedjo] pernah jadi CdM Youth Olympic Games. Jadi tahu persis dinamikanya seperti apa dan setuju juga. Jadi sebelum 2036, kita fokus 2030," ucapnya.
Okto menambahkan Prabowo menyetujui usulan menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2030. Karena itu Indonesia akan bersiap menjadi tuan rumah ajang ini terlebih dahulu.
"Pada saat Thomas Bach menyampaikan itu, saya sampaikan sebagai masukan bahwa 2036 itu ada beberapa negara, termasuk Qatar, India, Indonesia. Kalau Indonesia, kita sudah bidding. Jadi, waktu kita bidding 2032 dan kita belum dapet, itu diteruskan ke 2036, tapi agar bisa lebih cepat dari itu saya bidik yang 2030," ujar Okto menjelaskan.
(abs/har)