ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Kamis, 07 Nov 2024 18:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Samar-samar suara tekanan untuk mengganti Shin Tae Yong di Timnas Indonesia jika tak lolos ke fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 mulai dikonstruksi.
Suara pertama muncul dari PSSI. Lewat rilis resmi federasi, Shin diultimatum minimal membawa Timnas Indonesia ke fase kualifikasi. Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga menegaskan itu.
Sejalan dengan itu, suara-suara di media sosial mulai muncul. Seperti ada keinginan dari publik untuk mengganti pelatih asal Korea Selatan ini jika tak memenuhi target.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bisa memenuhi target minimal lolos ke fase ketiga kualifikasi atau peringkat keempat Grup C, poin dari Jepang dan Arab Saudi pada 15 dan 19 November 2024 jadi kunci.
Jika kalah dalam dua laga ini, memang masih ada empat pertandingan lagi, tetapi kansnya makin menipis. Pasalnya dua dari empat laga itu akan berlangsung dengan status tandang.
Pertama tandang ke Australia (Maret 2025) dan kedua ke Jepang (Juni 2025). Dua laga lainnya pertandingan kandang melawan Bahrain (Maret 2025) dan China (Juni 2025).
Di atas kertas, sulit meraih poin di Australia dan Jepang, meski tidak menutup kemungkinan. Sebaliknya menang atas China dan Bahrain di kandang harga mati.
Artinya pula hasil pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi akan menjadi momen penghakiman. Hanya saja nasib Shin kemungkinan besar akan diputus setelah Piala AFF 2024, akhir tahun ini.
Keputusan Shin membawa pemain U-22 ke Piala AFF jadi pertaruhan. Memang targetnya bukan juara, tetapi akan sulit diterima juga jika misalnya tim Garuda gagal ke babak semifinal.
Karena itu akhir tahun ini jadi bulan kritis bagi Shin. Semua langkah dan kebijakan Shin atas Timnas Indonesia akan dikupas dan dilibas karena konstruksi pemecatan sudah digemakan.
Pergantian pelatih di awal tahun 2025 memang terbilang tepat. Pasalnya agenda Timnas Indonesia selanjutnya pada Maret 2025. Artinya ada durasi waktu transisi.
Baca di halaman berkutnya>>>