Kreasi Kaltara Inklusif Telkom Tercipta untuk Wirausaha Disabilitas

1 hour ago 2

Selular.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meluncurkan program “Kreasi Kaltara Inklusif”, sebuah inisiatif pemberdayaan wirausaha kreatif bagi penyandang disabilitas di Kalimantan Utara. Program yang digelar di Kota Tarakan pada 17 Oktober 2025 ini melibatkan 45 orang disabilitas dari berbagai komunitas dalam pelatihan wirausaha inklusif berbasis budaya, lingkungan, dan digitalisasi produk.

Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan dalam memperkuat kapasitas masyarakat melalui akses teknologi dan pemberdayaan ekonomi berbasis digital. “Program ini tidak hanya menumbuhkan keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk berinovasi, berkarya, dan mandiri secara ekonomi,” ujarnya.

Langkah ini menjadi respons nyata terhadap data Kementerian Ketenagakerjaan (Tempo, 2024) yang menunjukkan dari 5,17 juta penduduk usia kerja penyandang disabilitas, hanya sekitar 1,04 juta yang masuk ke dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) baru mencapai 20,14 persen, sementara tingkat pengangguran terbuka mencapai 10,8 persen.

Program pelatihan intensif ini membekali peserta dengan berbagai keterampilan praktis, mulai dari membatik motif Kalimantan Utara, meronce aksesoris tradisional Tidung, produksi vegan leather dari ampas kopi, hingga literasi digital dasar untuk memasarkan produk secara daring. Pendekatan holistik ini memadukan kekayaan budaya lokal dengan teknologi modern.

Hasil Nyata dan Rencana Keberlanjutan

Para peserta berhasil menciptakan berbagai karya unik seperti scarf, dompet, kalung, gelang, hingga gantungan kunci yang memadukan nilai tradisional dengan sentuhan kontemporer. Sebagai bentuk keberlanjutan program, para pelaku usaha disabilitas akan mendapat pendampingan berkelanjutan dari Rumah BUMN Telkom Tarakan.

Seluruh produk hasil kreasi peserta akan dikurasi dan dipasarkan melalui katalog digital serta e-commerce sebagai langkah awal membangun ekosistem wirausaha inklusif berbasis teknologi dan budaya lokal. Model bisnis ini memastikan para penyandang disabilitas tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga akses pasar yang berkelanjutan.

Inisiatif Telkom ini sejalan dengan program sebelumnya seperti Telkom Latih 75 Peserta UMKM Disabilitas Lewat Program Expandable Heroes yang juga fokus pada penguatan kapasitas ekonomi kelompok disabilitas. Konsistensi program pemberdayaan menunjukkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam menciptakan ekosistem inklusif.

Dukungan Teknologi dan Kolaborasi Strategis

Program Kreasi Kaltara Inklusif menegaskan peran teknologi sebagai enabler dalam menciptakan kesetaraan ekonomi. Digitalisasi proses produksi dan pemasaran menjadi kunci utama dalam membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk kreatif hasil karya penyandang disabilitas.

Pendekatan serupa juga terlihat dalam program pemberdayaan penyandang disabilitas oleh Indosat Ooredoo melalui SheHacks dan IDCamp, yang mengedepankan integrasi teknologi dalam skema pelatihan. Kolaborasi multipihak antara perusahaan, komunitas, dan pemerintah menjadi faktor penentu kesuksesan program pemberdayaan inklusif.

Telkom Indonesia melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) konsisten fokus pada tiga pilar utama: Pendidikan, Inovasi Digital, dan Pemberdayaan Ekonomi. Inisiatif Kreasi Kaltara Inklusif secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta poin 10 (Berkurangnya Kesenjangan).

Komitmen terhadap inklusivitas digital semakin mengemuka di industri telekomunikasi, seperti yang juga dilakukan Indosat melalui SheHacks 2025 dengan gerakan #UnlockingShe untuk pemberdayaan perempuan. Sinergi berbagai program pemberdayaan ini menciptakan dampak yang lebih signifikan dalam mengurangi kesenjangan digital dan ekonomi.

Ke depan, Telkom berkomitmen untuk terus mengembangkan program serupa di berbagai daerah, dengan pendekatan yang disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing wilayah. Wirausaha inklusif berbasis digital diyakini sebagai langkah nyata menuju masyarakat yang mandiri, kreatif, dan setara, di mana setiap individu memiliki ruang untuk berkembang dan memberi kontribusi.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi