Israel Akui Beberapa Uranium Iran Selamat dari Serangan Bom Bunker AS

9 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel mengakui sejumlah uranium Iran yang telah diperkaya selamat dari serangan Amerika Serikat pada 22 Juni lalu.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada New York Times bahwa sejumlah persediaan uranium Iran yang sudah diperkaya nyaris mendekati mutu bom, selamat dari bombardir AS dan Israel bulan lalu.

Dia tak mengatakan di mana uranium yang selamat itu kini berada. Pejabat Negeri Zionis itu hanya menjelaskan bahwa Israel merencanakan serangan ke Iran sejak akhir tahun lalu karena informasi intelijen menyebut Teheran sedang mempercepat produksi bom yang menjadi bagian dari proyek nuklir rahasianya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uranium yang diperkaya (enriched uranium) adalah uranium yang telah diproses untuk meningkatkan isotop uranium-235 (U-235). Ini merupakan isotop yang dapat memicu reaksi fisi nuklir.

Kandungan U-235 sebesar 3-5 persen biasanya dipakai untuk bahan bakar reaktor nuklir sipil. Sementara kandungan U-235 hingga atau lebih dari 90 persen bisa digunakan untuk senjata nuklir.

Menurut pejabat itu, Israel mengendus program nuklir Iran tak lama setelah Angkatan Udara Israel membunuh pemimpin milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut, Lebanon.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun mulai menyusun rencana untuk melancarkan serangan ke Iran. Rencana itu disusun dengan atau tanpa bantuan Amerika Serikat.

Saat Israel mengobarkan perang 12 hari dengan Iran, Tel Aviv membujuk AS untuk membantu melenyapkan program nuklir Teheran. AS sejak awal ragu untuk bergabung karena intelijennya tak menemukan bukti bahwa Iran sedang berupaya membuat senjata nuklir seperti yang dituduhkan Israel.

Meski begitu, pada akhirnya AS tetap membantu Israel mengebom situs-situs nuklir Iran, dengan menggunakan bom bunker buster seberat 30 ribu pon dan rudal Tomahawk.

Menurut pejabat Israel, informasi mengenai proyek nuklir rahasia Iran telah disampaikan Tel Aviv ke Washington.

Namun, pada Januari, pejabat-pejabat AS mengatakan pihaknya tak percaya bahwa Iran sedang menggenjot senjata nuklir. Direktur intelijen nasional AS Tulsi Gabbard pada Maret juga mengatakan kepada Kongres bahwa tak ada bukti Iran sedang memproduksi senjata nuklir.

Pejabat Israel itu sendiri tidak menyatakan kekhawatiran mengenai persediaan uranium Iran yang selamat dari serangan AS. Dia dan beberapa pejabat lain mengatakan bahwa Israel akan kembali menyerang Iran apabila Teheran berusaha membangun kembali program nuklirnya.

Sementara itu, sejumlah pejabat intelijen Barat ternyata juga memiliki penilaian serupa dengan Israel.

Mereka meyakini bahwa beberapa persediaan uranium yang telah diperkaya milik Iran terkubur di bawah puing-puing laboratorium nuklir Iran di Isfahan serta di sejumlah situs lain.

Salah satu pejabat mengatakan AS maupun Israel akan tahu apabila Iran mencoba mengambil uraniumnya yang tertimbun. Tindakan itu, kata dia, tentu saja akan memicu serangan berikutnya dari Israel.

Israel, AS, dan sejumlah ahli sepakat bahwa sentrifus Iran di Natanz dan Fordow telah rusak atau hancur, dalam skala yang tak bisa lagi diperbaiki.

Saat ini, mereka sedang bertanya-tanya kapan Iran akan membangun kembali kemampuan nuklirnya, terutama setelah ilmuwan-ilmuwan topnya tewas dibunuh Israel.

Di sisi lain, Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi sempat menyatakan bahwa Iran kemungkinan telah memindahkan persediaan uraniumnya di Isfahan ke lokasi lain, sebelum serangan AS dan Israel.

Namun demikian, pejabat Israel menyimpulkan tak ada yang dipindahkan oleh Iran sebelum serangan.

Pejabat senior Israel mengatakan jika Iran berniat mengambil uraniumnya yang tertimbun, mereka tak akan bisa menghindari pantauan citra satelit.

Selain itu, pemasangan sentrifus-sentrifus Iran ke fasilitas nuklir juga tak akan lepas dari pengamatan.

Hingga kini, tak jelas berapa banyak sentrifus baru yang sedang dibuat Iran pasca serangan AS. Belum diketahui pula kapan perangkat-perangkat itu siap untuk dipasang.

(blq/dna)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi