CNN Indonesia
Jumat, 22 Nov 2024 14:55 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Legenda Italia, Marco Materazzi, ingin berdamai dengan Zinedine Zidane. Materazzi mengaku tidak pernah melihat atau berbicara dengan Zidane sejak kontroversi kartu merah final Piala Dunia 2006.
"Saya tidak berbicara dengan Zinedine sejak hari itu. Saya tidak melakukannya sebelumnya dan tidak melakukannya lagi sejak itu," ujar Materazzi dikutip dari Football Espana.
Kartu merah Zidane di final Piala Dunia 2006 antara Italia vs Prancis merupakan salah satu momen kontroversial yang paling dikenang dalam sejarah sepak bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Final Piala Dunia 2006 di Berlin, Jerman, adalah pertandingan profesional terakhir Zidane sebagai pemain. Wasit asal Argentina, Horacio Elizondo, memberi kartu merah langsung untuk Zidane pada menit ke-110 karena menanduk Materazzi di bagian dada.
Materazzi mengatakan itu adalah momen terakhir dia melihat Zidane. Mantan pemain Inter Milan itu mengaku ingin berdamai dan berbicara kembali dengan Zidane.
"Kami tidak pernah berhubungan. Dia adalah legenda sepak bola dan saya selalu menghormatinya sebagai pemain. Selain itu, sebagai pelatih, dia juga memenangkan tiga Liga Champions berturut-turut bersama Real Madrid."
"Saya tidak mencari-cari alasan hari ini, tetapi saya akan senang berbicara dengannya. Meskipun sudah bertahun-tahun berlalu, tidak akan ada masalah," kata Materazzi menambahkan.
Terkait ucapannya yang membuat Zidane emosi hingga melakukan tandukan, Materazzi mengakui mengomentari adik Zidane.
"Episode itu seharusnya tidak pernah terjadi. Dalam ketegangan final di Berlin, di antara perkelahian dan hinaan, Zidane menawari saya jerseynya dan saya mengatakan tidak, dan saya [bilang] lebih suka saudara perempuannya. Kemudian dia berbalik dan bereaksi seperti yang diingat semua orang. Saya tidak pernah melihat Zinedine lagi," ucap Materazzi.
Timnas Italia kemudian berhasil menjadi juara Piala Dunia 2006 lewat adu penalti setelah mengalahkan Prancis dengan skor 5-3.
(har/har)