CNN Indonesia
Minggu, 01 Des 2024 09:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menaruh asa pada bulutangkis Indonesia bisa mendulang banyak medali emas di Olimpiade LA 2028 lewat kolaborasi kementeriannya dan pengurus PBSI yang baru.
Dito bilang, masyarakat Tanah Air berekspektasi tinggi pada kiprah badminton Indonesia di Olimpiade semenjak ditunjuknya Taufik Hidayat sebagai wakilnya di Kemenpora.
Apalagi, Taufik yang juga mantan pebulutangkis peraih emas Olimpiade itu sekarang juga punya tugas baru sebagai wakil ketua umum PBSI periode 2024-2028 untuk membantu Ketua Umum PBSI Fadil Imran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan juga ke mas wamen (Taufik), justru ini ekspektasi masyarakat akan sangat tinggi karena mungkin ini baru pertama dalam sejarah dari Olimpian khususnya cabor badminton ini memimpin Kemenpora, jadi di 2028 Olimpiade Los Angeles kita benar-benar sangat mengharapkan badminton jadi kontributor medali emas yang banyak. Semoga bisa mencetak sejarah," kata Dito dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus PBSI di Royal Ambarrukmo, Sleman, DIY, Sabtu (30/11).
Dito berujar, kementeriannya menatap misi itu dengan komitmennya melalui rencana pembangunan sejumlah fasilitas latihan anyar PBSI di Cipayung. Kemenpora bertekad memperkuat seluruh komponen ekosistem badminton, mulai dari atlet hingga pelatih.
Bagi Dito, komitmen Kemenpora ini turut didukung dengan komposisi pengurus PBSI periode baru di bawah kepemimpinan Fadil Imran selaku ketua umum.
Menurut Dito, kepengurusan PBSI yang baru merangkul seluruh elemen atau stakeholder. Mulai dari atlet sampai bidang industri badminton itu sendiri.
"Jadi ini yang saya optimistis PBSI ke depan dan saya menitipkan pesan ke PBSI, manfaatkanlah dukungan pemerintah sebanyak-banyaknya. Karena bukan saya sesumbar, tapi pengalaman pendek saya jadi Menpora hampir dua tahun, nampaknya belum pernah ada cabang olahraga yang untuk persiapan tingkat dunia Olimpiade, meminta bantuan ke pemerintah tidak pernah ditolak, karena kita mampu. Kita pasti dukung, apalagi untuk badminton," katanya.
"Jadi, mulai hari Senin besok mari kita bekerja mempersiapkan Olimpiade 2028," pungkas Dito.
Bersambung ke halaman berikutnya...