NTT Data Prediksi Konsumsi Energi Data Center AI Capai 50% pada 2028, Serukan Kampanye Hijau!

3 days ago 9

Jakarta, Gizmologi – Perusahaan Layanan Bisnis dan Teknologi NTT Data menyerukan agar perusahaan penyedia teknologi AI agar menaruh perhatian pada dampak lingkungan dari teknologi tersebut. Tingginya tingkat penggunaan sumber energi listrik dalam memproses sistem kerja AI dapat menjadi masalah apabila tidak ditangani lebih serius.

NTT Data merilis laporan riset (white paper) berjudul Sustainable AI for Greener Tomorrow yang menyoroti pentingnya memasukkan aspek keberlanjuta di setiap tahap pengembangan dan penerapan AI. Menerapkan solusi inovatif untuk menciptakan AI yang berkelanjutan bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tapi juga peluang strategis menciptakan nilai jangka panjang, memperkuat perusahaan, dan menghemat sumber daya penting.

“Dampak penggunaan sumber daya akibat pertumbuhan dan adopsi AI yang cepat memang menakutkan, tapi teknologi ini juga bisa menjadi solusi bagi masalah lingkungan yang ditimbulkan,” ujar David Costa, Head of Sustainability Innovation Headquarters, NTT DATA.

Teknologi AI membutuhkan daya listrik yang sangat besar untuk melatih large language models, menjalankan proses inferensi, dan menjaga layanan selalu aktif. Penelitian memperkirakan beban kerja AI akan menyumbang lebih dari 50% konsumsi daya pusat data (data center) pada tahun 2028. Dampak lingkungan antara lain melalui penggunaan air untuk sistem pendingin data center, limbah elektronik (e-waste) dan penambangan mineral langka untuk produksi perangkat keras.

Baca juga: Laporan Adjust: Pengembangan Aplikasi Keuangan Harus Berorientasi pada Nilai

Temuan Utama Riset NTT DATA

NTT DATAAI berkelanjutan perlu melibatkan seluruh sektor dalam industri.

Potensi dampak kerusakan lingkungan disebabkan pengembangan teknologi AI memang besar. Di saat yang sama, AI sendiri dapat menjadi solusi permasalahan dari potensi yang ditimbulkan. Perusahaan perlu memiliki konsep yang jelas tentang pembangunan fasilitas AI yang memadai sekaligus ramah lingkungan.

“Kemampuan AI yang luar bisa dapat membantu mengelola jaringan energi lebih efisien, menurunkan emisi secara keseluruhan, memprediksi risiko lingkungan, dan meningkatkan konservasi air. Penting bagi perusahaan untuk menyadari tantangan ini dan membangun sistem AI yang berkelanjutan sejak tahap awal,” lanjut David Costa.

Dalam penelitian ini NTT DATA setidaknya mendapati beberapa temuan penting: Pertama, fokus pada prioritas hijauh. Tim ahli AI dan konsultan keberlanjutan menyerukan agar perusahaan tidak hanya fokus pada metrik performa AI seperti akurasi atau kecepatan. Tujuan keberlanjutan harus dilihat secara menyeluruh. Efisiensi menjadi prinsip desain utama dalam membangun sistem AI, bukan pengorbanan dari kinerja.

Kedua, pendekatan berbasis siklus hidup. AI berkelanutan memerlukan pemikiran menyeluruh dari awal hingga akhir, mulai dari penambangan bahan baku, produksi perangkat kerja, penerapan sistem, hingga pembuangan akhir. Langkah pentingnya termasuk memperpanjang umur perangkat keras, mengoptimalkan sistem pendingin, dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular.

Terakhir melalui tanggung jawab bersama seluruh ekonsistem. Setiap pihak harus bertanggung jawab secara berkelanjutan melibatkan produsen perangkat keras, operator data center, pengembang perangkat lunak, penyedia layanan cloud, pembuat kebijakan, investor, hingga konsumen. Kerja sama lintas sektor diperlukan untuk dapat menciptakan perubahan sistemik.

NTT DATA Temukan Kendala dan Solusi

AI DATAKebutuhan daya energi untuk AI data center bisa lebih dari 50% pada 2028.

Temuan yang didapati dalam penelitian memberi gambaran bahwa keberhasilan AI berkelanjutan sangat bergantung pada kolaborasi seluruh sektor yang terlibat di dalam industri AI (end-to-end). Situasi ideal itu belum dapat dicapai saat ini dengan beragamnya pendekatan yang dilakukan.

Penilaian dampak lingkungan masih terfragmentasi dan metodenya tidak seragam, sehingga sulit dilakukan pembandingan yang selaras. Banyak perusahaan hanya berfokus pada energi atau emisi karbon tanpa mempertimbangkan penggunaan air, kelangkaan bahan baku, dan limbah elektronik. semua aspek harus ditangani menyeluruh.

NTT DATA pun melihat bahwa ketika target lingkungan sudah ditetapkan pun, banyak perusahaan belum memiliki cara praktis untuk menerapkan keberlanjutan di setiap tahapan siklus hidup AI. Untuk itu, laporan ini juga memberikan beberapa solusi praktis yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Menerapkan green software engineering untuk mengurangi penggunaan sumber daya;
  • Menjalankan beban kerja AI di lokasi dan waktu yang selaras dengan ketersediaan energi terbarukan;
  • Memanfaatkan layanan GPU jarak jauh dan Ai di lokai (on-premises);
  • Mengurangi limbah elektronik dengan memilih komponen yang modular dan dapat di-upgrade serta memperpanjang masa pakai perangkat atau melalui perbaikan, penggunaan ulang, dan daur ulang yang bertanggung jawab.

Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi