
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Novelis dan akademisi Okky Madasari angkat suara. Terkait problem Raja Ampat yang terdampak pertambangan nikel.
Okky menyinggung nasib warga Raja Ampat. Selain itu, ia juga menyebut Halmahera, wilayah yang juga terdampak pertambangan nikel.
“Nasib warga lokal di Raja Ampat dan Halmahera,” kata Okky dikutip dari unggahannya di X, Senin (9/6/2025).
Menurut Okky, nasib alam diputuskan segelintir elite. Berkaca pada nasb Halmahera dan Raja Ampat.
“Nasib alam kita diputuskan oleh segelintir elite yang rapat di hotel mewah,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah secara resmi telah menghentikan operasional sementara tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Tambang tersebut diketahui, salah satunya milik PT GAG, anak usaha dari BUMN, yaitu PT Antam Tbk.
Namun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap izin tersebut sudah diterbitkan oleh pemerintah sebelum dirinya menjabat sebagai menteri. Itu sebabnya, dirinya harus melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk bisa mengetahui kondisi sebenarnya.
"Saat izin usaha pertambangan dikeluarkan, saya masih Ketua Umum HIPMI Indonesia, Ketua Umum BPP HIPMI dan belum masuk di Kabinet. Karena itu untuk memahami kondisi sebenarnya kita harus cross check ke lapangan guna mengetahui kondisi sebenarnya secara obyektif," kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Jumat (6/6).
Lebih lanjut, Bahlil membeberkan bahwa PT GAG Nikel merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53/Pres/I/1998, resmi berdiri pada 19 Januari 1998 setelah ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: